Perbaikan Sarana dan Prasarana Pemerintahan Tuntas dalam Setahun, Semoga

Wacana.info
Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi bersama Kepala Balai Prasana Permukiman Wilayah Sulawesi Barat, Normansyah Wartabone di peringatan hari air dunia ke XXIX. (Foto/Diskominfosandi Mamuju)

MAMUJU--Pemerintah pusat hingga saat ini masih dalam proses perbaikan sejumlah sarana dan prasarana pemerintahan di Kabupaten Mamuju pasca bencana gempa bumi yang terjadi pertengahan Januari 2021 yang lalu. Jika tak ada aral melintang, perbaikannya bakal tuntas dalam waktu satu tahun.

Kepala Balai Prasana Permukiman Wilayah Sulawesi Barat, Normansyah Wartabone menjelaskan, pihaknya masih dalam proses perbaikan dan pembangunan beberapa bangunan kantor pemerintah daerah. Seperti bangunan kantor Bupati, kantor Bappepan, kantor Satpol PP, serta RSUD mamuju.

Mengaku tak mampu memperkirakan lama pengerjaan beberapa proyek tersebut, namun ia memperkirakan bangunan tersebut akan selesai dalam satu tahun pengerjaan.

"Saat ini kami sedang lakukan assessment terhadap gedung pemuda. Kalau nanti hasilnya dinyatakan rusak berat, maka kami akan coba dorong ke pemerintah pusat untuk dilakukan langkah selanjutnya," beber Normansyah dikutip dari rilis media Pemkab Mamuju, Senin (22/03).

Apa yang dijelaskan Normansyah di atas merupakan reakasi dari 'curhat' Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi di sela-sela peringatan hari air dunia ke XXIX yang dipusatkan di bendungan Kalukku, desa Sondoang, Kecamatan Kalukku. Di sana, Sutinah kepada Normansyah menyampaikan beberapa harapan utamanya dalam mempercepat pemulihan infrastruktur pemerintahan di kabupaten Mamuju agar mendapat perhatian khusus pihak dari Kementerian PUPR. 

"Saya bersama Wakil Bupati ingin berlari kencang. Namun sejumlah sarana dan prasarana utamanya kantor-kantor pemerintah hampir semuanya rusak. Ada juga jalan yang tidak lagi memiliki akses akibat tertimbun longsor di Desa Bela dan Kopeang. Olehnya mohon kiranya bapak-bapak dapat menyambungkan harapan ini kepada pemerintah pusat. Sehingga tidak hanya beberapa titik yang dilakukan perbaikan, tapi bisa lebih di optimalkan," harap Sutinah Suhardi. (*/Naf)