Apresiasi DPRD Sulbar untuk Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2020

Wacana.info
Ketua DPRD Sulbar, Suraidah Suhardi. (Foto/Instagram)

MAMUJU--Empat kabupaten di Sulawesi Barat baru saja menuntaskan peroses pemugutan suara untuk pada 9 Desember 2020 yang lalu. Secara umum, jalannya momentum menentukan itu berjalan lancar dan aman.

DPRD Sulawesi Barat mengaresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam kesuksesan pelaksanaan pemungutan suara, khususnya kepada KPU dan Bawaslu serta TNI dan pihak kepolisian. Ketua DPRD Sulawesi Barat, Suraidah Suhardi menyebut, salah satu indikator keberhasilan pelaksanaan pmungutan suara itu adalah tingginya angja partisipasi pemilih.

"Saya kira kita patut bersyukur akan tingkat partisipasi pemilih di Sulbar tertinggi se-Indonesia. Termasuk pelanggaran-pelanggaran di pemungutan suara juga terbilang tidak begitu massif," ucap Suraidah Suhardi, Rabu (16/12).

"Kita perlu mengapresiasi penyelenggara Pilkada yang telah bekerja secara maksimal. Termasuk pemerintah daerah lewat supportnya untuk pelaksanaan Pilkada yang secara umum berjalan lancar. Terlebih karena pelaksanaan Pilkada digelar di tengah pandemi covid 19 yang belum juga reda," sambung dia.

Majene yang 'Sejuk'

Video Bupati terpilih Majene, A. Syukri Tammalele (AST) berpelukan dengan Wakil Bupati Majene, Lukman beredar luas di jadag media sosial. Dalam video tersebut, keduanya tampak berpelukan sebagai tanda ucapan selamat atas kemenangan pasangan AST-Aris pada Pemilukada Majene, 9 Desember lalu. 

Seperti diketahui, pasangan Patmawati-Lukman merupakan petahana. Namun kemenangan justru berpihak kepada pasangan AST-Aris. 

Suraidah Suhardi memberi atensi positif untuk hal di atas. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh kedua figur tersebut adalah bukti bahwa persaudaraan lebih penting untuk dijaga, dari pada sekadar meraih target Politik. 

"Saya kira ini merupakan perilaku yang patut dicontoh sebagai bentuk kedewasaan berdemokrasi. Dan Majene punya tradisi politik yang memang selalu berakhir dengan rekonsiliasi. Para elit Politik di Majene rupanya paham betul, bahwa politik itu merupakan sarana saja. Lebih dari itu, politik tidak boleh mencederai hubungan dan relasi kemanusiaan," kata Suraidah.

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Lukman dan Andi Sukri, merupakan langkah untuk meretas segala macam sekat-sekat politik yang ada. 

"Yang hebat di Majene itu, bukan hanya karena berhasil melahirkan pemimpin dari hasil Pemilukada 9 Desember. Tapi juga, elit politik di sana berhasil mempertahankan karakter kesantunan dan kemanusiaan," begitu kata Suraidah Suhardi. (*)