Pilkada 2020; Momentum Memilih Pemimpin yang Berkualitas, Bukan yang Pro Ekstrimisme

Wacana.info
Foto/Manaf Harmay

MAMUJU--9 Desember tahun ini akan menjadi hari dimana masyarakat di empat kabupupaten di Sulawesi Barat bakal secara langsung memilih pemimpinnya. Di hari itu, kabupaten Majene, Mamuju, Mateng dan kabupaten Pasangkayu yang menggelar pemungutan suara Pemilukada secara serentak.

Substansinya, kualitas pelaksanaan Pemilukada hanya bisa diukur dari apa yang dihasilkan oleh pesta elektoral tersebut. Tokoh muda NU Sulawesi Barat, KM Ahmad Multazam menganggap, publik baiknya memilih pemimpin yang jauh dari paham radikalisme dan ekstrimisme.

"Penting memang untuk memilih pemimpin yang punya kemampuan menyelesaikan persoalan ekonomi, pembangunan, atau cakap untuk isu-isu lainnya. Tapi ingat, yang juga tak kalah urgennya adalah Pilkada ini harus menghasilkan pemimpin yang jauh dari paham-paham radikalisme dan ekstrimisme," ucap Kiai Muda Ahmad Multazam kepada WACANA.Info, Selasa (21/07) petang.

Pria yang juga ketua Pejuang Islam Nusantara (PIN) Sulawesi Barat itu mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tetap mempelajari rekam jejak masing-masing kandidat yang bakal bertarung di Pemilukada tahun ini. Instrumen itu, kata Ahmad Multazam, merupakan cara paling sederhana yang dapat ditempuh masyarakat sebelum menentukan pilihan politiknya.

"Publik baiknya melihat rekam jejak dari masing-masing kandidat. Khusus untuk isu radikalisme dan ekstrimisme, akan jauh lebih baik jika masyarakat menjatuhkan pilihannya kepada kandidat yang tak tak punya catatan pernah bersentuhan dengan aktivitas yang diinisiasi oleh kelompok radikal maupun ekstrim," sambung dia.

Di mata Ahmad Multazam, isu radikalisme dan ekstrimisme baiknya didorong sebagai salah satu isu utama pada kontestasi Pemilukada di empat kabupaten di Sulawesi Barat. Terlebih radikalisme dan ekstrimisme itu merupakan satu dari sejumlah musuh utama bangsa saat ini.

"Kualitas Pilkada ini akan sangat tergantung pada apa yang dihasilkannya. Pemimpin daerah yang dihasilkan dalam proses tersebut juga wajib untuk punya komitmen dalam menangkal paham radikalisme dan ekstrimisme di masing-masing daerah. Pilkada-lah momentum yang tepat untuk mewujudkan itu," pungkas KM Ahmad Multazam. (Naf/B)