SDK di Kalukku; Sosialisasi 4 Pilar dan Serahkan Bantuan Bagi Petani

Wacana.info
Warga yang Menghadiri Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan oleh Anggota DPR RI, Suhardi Duka. (Foto/Istimewa)

MAMUJU--Anggota DPR RI, Suhardi Duka berksempatan mensosialisasikan 4 pilar kebangsaan di kecamatan Kalukku, Sabtu (4/07). Sejumlah tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama dan peremouan dari kecamatan Kalukku dan Papalang turut hadir pada agendfa tersebut.

Pada kesempatan itu, Suhardi Duka banyak membahas seputar kondisi kekinian Bangsa yang menurutnya sedang tidak baik-baik saja. Kepada ratusan peserta yang sempat hadir, legislatir Demokrat itu mengurai ragam persoalan yang masih harus dihadapi oleh Bangsa hingga saat ini.

"Indonesia saat ini semakin peka terhadap isu-isu toleransi. Kita jadi Bangsa yang cepat tersinggung. Isu khilafah, atau Islam radikan, termasuk potensi konflik atar suku masih jadi problem yang mesti dilihat secara bijak," ucap pria yang akrab disapa SDK itu.

Kehadiran masyarakat dalam acara itu disebut sebagai bentuk komitmen membangun Bangsa yang lebih baik. Disampaikan kepada peserta sosialisasi, bangsa ini memiliki UUD Tahun 1945. UUD disebut mengatur kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara.

Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan oleh Suhardi Duka. (Foto/Istimewa)

“Dalam menjalankan hak dan kewajibannya,” sambung Suhardi Duka, Bupati Mamuju dua periode itu.

“Banyak hal yang diatur dalam UUD,” tutup Suhardi Duka.

Pada kesempatan yang sama, SDK juga menyerahkan secara simbolis bantuan bibit jagung kepada petani setempat. Bantuan yang dimaksud diperuntukkan bagi lahan seluas 30 Ribu Ha.

"Untuk tahap pertama itu 10 Ribu hektare. Kita berusaha tahap keduanya 20 Ribu," ujar SDK, anggota Komisi IV DPR RI itu.

Masih kata dia, saat ini, pihaknya sedang dalam tahap finalisasi untuk penyaluran bantuan Alat Mesin Pertanian (Alsintan). SDK berharap, dengan bantuan tersebut, petani dapat beraktivitas lebih maksimal lagi.

"Sekitar 300 unit (Alsintan) untuk pra dan pasca panen," ucapnya.

Laboratorium pembibitan, sambungnya, juga sedang dalam tahap persiapan. Menurut SDK, fasilitas itu bertujuan agar ketersediaan bibit tetap ada. Petani lebih mudah untuk mendapatkan bahkan memungkinkan lebih murah.

"Kita tempatkan di Polman. Luasannya 10 hektar," tutup SDK. (Keto)