Fit and Proper Test Calon Komisioner KI Provinsi Sulawesi Barat

"Hasil yang Baik Hanya Lahir dari Proses yang Baik Pula"

Wacana.info
Fit and Proper Test Calon Komisioner KI Provinsi Sulbar. (Foto/Manaf Harmay)

MAMUJU--Proses pencarian Komisioner Komisi Informasi (KI) provinsi Sulawesi Barat periode 2020-2024 akhirnya tiba di babak pamungkas. Fit and proper test sebagai ujung dari seleksi calon Komisioner KI itu pun digelar Komisi I DPRD Sulawesi Barat, Selasa (30/06).

14 nama calon Komisioner KI Sulawesi Barat menghadiri hari pertama pelaksanaan fit and proper test yang agendanya diawali dengan pengarahan dari Sekprov Sulawesi Barat, Muhammad Idris. Dalam pelaksanaannya, Komisi I membagi jalannya fit and proper test kedalam dua tahap. Hari pertama sebanyak tujuh calon, hari kedua untuk tujuh calon lainnya.

Jalannya fit and proper test calon Komisioner KI Sulawesi Barat berlangsung terbuka untuk umum. Siapapun diberi akses untuk menyaksikan proses tersebut. Bahkan, fit and proper test calon Komisioner KI Sulawesi Barat itu juga disiarkan secara langsung via media sosial sekretartiat DPRD Sulawesi Barat.

Syamsul Samad, Ketua Komisi I DPRD Sulawesi Barat menyebut, adalah hal yang kurang tepat jika proses pencarian Komisioner KI itu tidak dibuka untuk umum. Prinsip keterbukaan jadi landasan utamanya.

"Proses ini berjalan secara transparan, profeasional dan yang paling penting adalah, kita ini sedang ada di era keterbukaan, Jadi saya ingin proses ini disaksikan oleh publik. Salah satu caranya adalah dengan cara di live di media sosial. Itu untuk apa, untuk kami menggaransi ke publik bahwa proses ini benar-benar transparan. Artinya kami dikontrol oleh publik. Agar kami dalam mengambil sebuah keputusan di rapat musyawarah dalam menentukan Komisioner KI nantinya, itu betul-betul obyektif. Karena kalau kami tidak obyektif, masyarakat tentu akan menuntut itu," urai Syamsul Samad yang disela-sela jalannya fit and proper test di ruang rapat pimpinan, gedung DPRD Sulawesi Barat.

Ketua Komisi I DPRD Sulbar, Syamsul Samad. (Foto/Manaf Harmay)

Syamsul yang Ketua fraksi Demokrat DPRD Sulawesi Barat itu menambahkan, ia dan juga seluruh anggota Komisi I DPRD Sulawesi Barat telah bersepakat, dalam menentukan lima Komisioner KI provinsi Sulawesi Barat periode 2020-2024 ini akan menjadikan hal-hal yang sifatnya ideal sebagai landasan utamanya. Meski fit and proper test tersebut dilakukan oleh lembaga politik yang sudah barang tentu menyimpan ragam kepentingan politik di dalamnya.

"Saya mau menegaskan bahwa tidak selamanya proses politik itu akan menghasilkan kualitas yang tidak baik. Benar bahwa benar, ini adalah sebuah proses politik. Tapi acuannya jelas. Sehingga jangan kita ini mengabaikan hal yang demikian. Justru karena proses politik itulah kita akan berlandaskan pada hal-hal yang ideal. Kami akan menggaransi itu. Karena jika persepsi itu yang terus terpelihara, berarti kita semua telah berkesimpulan bahwa yang namanya proses politik itu selalu mengabaikan hal yang ideal. Kalau menurut saya, kalau dia ideal, maka dia akan mengantar kita pada sebuah proses politik yang baik," urai Syamsul.

Hal yang disemogakan Syamsul dan juga para anggota Komisi I DPRD Sulawesi Barat lainnya adalah Komisioner KI yang terpilih nantinya dapat menjadi instrumen utama dalam hal jaminan akses informasi bagi masyarakat. Jika demikian, penting bagi Komisi I DPRD Sulawesi Barat untuk benar-benar memastikan lima nama yang terpilih adalah mereka yang tak hanya berkualitas tapi juga berintegritas.

"Kita ingin kedepan, bagaimana akses informasi itu benar-benar bisa difasilitasi oleh mereka yang akan terpilih nanti. Rencana fit and proper terst ini dilaksanakan selama dua hari. Bisa jadi tiga hari. Saya akan mengupayakan, begitu selesai perserta yang ke-14, maka kami akan langsung bermusyawarah di komisi I. Kalau perlu sepersekian menit, sesegera mungkin. Kami tidak mau mengulur-ulur proses ini. Karena jika diulur lagi, di situlah biasanya kita tergoda dengan banyak hal," tegas pria yang gemar sepak bola itu.

"Dulu saya pernah bilahg, bahwa hasil yang baik hanya akan lahir dari proses yang baik pula," simpul Syamsul Samad. (Naf/B)