Biar Penanganannya Lebih Terarah, Maksimalkan Tracking Covid-19

Wacana.info
Ilustrasi. (Foto/Net)

MAMUJU--Penanganan Covid-19 di Sulawesi Barat dianggap masih harus dimaksimalkan lagi. Tracking terhadap pasien yang terinfeksi virus corona (penyebab covid-19) idealnya perlu untuk dilakukan lebih massif lagi.

Hal itu disampaikan anggota Komisi IV DPR RI, Suhardi Duka. Ditemui di sela-sela agenda distribusi paket Sembako di kecamatan Kalukku, Sabtu (9/05), Suhardi menilai, jika tracking atas kasus covid-19 di Sulawesi Barat dilakukan secara maksimal, kondisinya tidak akan seburuk seperti sekarang ini.

"Dalam melakukan tracking terhadap penularannya itu sangat rentan sekali. Utamanya dalam mengisolasi satu daerah tertentu yang sudah positif covid-19. Akhirnya apa, kita tidak tahu, penyebarannya di Sulbar ini sudah sampai dimana saja, kita tidak bisa tahu sudah menyebar dimana saja. Trakcingnya yang tidak maksimal," ucap Suhardi Duka.

Hingga Sabtu (9/05), pukul 16.00 Wita, sudah ada 62 orang warga Sulawesi Barat yang positif covid-19. Itu setalah diperoleh kepastian terkait penambahan dua kasus positif baru yakni Na, laki-lai berusia 22 tahun asal kecamatan Binuang, Polman. Berdasarkan keterangan resmi gugus tugas penanganan covid-19 provinsi Sulawesi Barat, Na yang resmi jadi kasus 61 itu punya riwayat kunjungan dari daerah terjangkit.

Suhardi Duka. (Foto/Manaf Harmay)

"Pasien tiba di kota Polewali tanggal 16 April 2020 dari pesantren Temboro, Magenat, Jawa Timur. Kasus 61 saat ini menjalani isolasi mandiri di kediamannya dan dalam pengawasan Puskesman dan gugus tugas Polman," bunyi keterangan resmi gugus tugas penanganan covid-19 provinsi Sulawesi Barat.

Penambahan kasus positif lainnya adalah Ra. Perempuan berusia 52 tahun. Kasus 62 itu merupakan warga kecamatan Mapilli, Polman dan diketahui pernah melakukan perjalanan ke daera terjangkit covid-19 dalam 14 haru sebelum sakit yakni dari Jakarta.

"Dan merupakan kontak erat dari kasus 40 (MN). Saat ini isolasi mandiri di kediamannya dan dalam pengawasan Puskesman dan gugus tugas Polman," demikian gugus tugas penanganan covid-19 provinsi Sulawesi Barat dalam keterangan resminya.

Hal lain yang juga disoroti Suhardi Duka ialah sinergitas data antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten. Dalam hal penyaluran bantuan kepada mereka yang terdampak pandemi virus corona, Suhardi Duka menilai perlu adanya sinkronisasi data di setiap level pemerintahan.

"Harus sinergi antara stimulus yang dilakukan di pusat dengan provinsi dan kabupaten. Katakanlah data PKH yang diberikan bantuan dari pusat, itukan data yang pusat punya. Harus punya data juga di level provinsi dan kabupaten bahwa selain orang yang menerima PKH dan dinyatakan miskin itu, banyak juga yang rentan miskin. Bahkan banyak yang lebih miskin dari pada penerima PKH," cetus pria yang pernah menjabat Bupati Mamuju di dua periode itu.

Suhardi pun menggugat kepeekaan pemerintah daerah di masa pandemi virus corona seperti sekarang ini. Kepekaan yang dimaksud ketua DPD Demokrat Sulawesi Barat ini adalah bagaimana pemerintah daerah untuk sementara menunda pengerjaan proyek-proyek yang belum prioritas untuk direalisasikan.

Sebaran Covid-19 di Sulbar per Sabtu, 9 Mei 2020 Pukul 17.00 Wita. (Infografis/Dinas Kesehatan Sulbar)

"Sangat disayangkan kalau ada pemerintah daerah yang masih melakukan pembangunan fisik yang tidak mendesak. Katakanlah yang mendesak itu ada irigasi yang rusak, sehingga tidak bisa panen, itu tergolong mendesak, dan itu boleh. Tapi kalau mau bangun yang macam-macam yang tidak jelas mau bangun apa, kantor atau apa, itu tidak mendesak. Jadi kalau ada pemerintah daerah yang masih melakukan itu, saya menilainya tidak peka," pungkas Suhardi Duka.

62 pasien positif covid-19 di Sulawesi Barat tersebut datang dari lima kabupaten. Sampai saat ini belum satu pun kasus positif covid-19 asal kabupaten Mamasa. Berikut sebaran kasus positif covid-19 di Sulawesi Barat:

* Dua orang dari kabupaten Majene (Satu orang dinyatakan sembuh, satu orang di ruang karantina RS Regional).
* Empat orang dari kabupayen Mamuju (Dua orang dinyatakan sembuh, dua orang di ruang karantina RS Regional).
* Lima pasien dari kabupaten Pasangkayu (satu orang dinyatakan sembuh, empat orang dirawat di RSUD Pasangkayu).
* 34 pasien asal kabupate Mamuju Tengah (satu orang dinyatakan sembuh, delapan orang dirasat di RS Regional, dua orang dirawat di RSUD Mamuju Tengah, 22 orang dirawat di gedung karantina Salugatta dan satu orang meninggal).
* 17 pasien dari kabupaten Polman (12 orang dirawat di RSUD Polman, satu orang di RS Wahidin Makassar, tiga orang isolasi mandiri di kediaman masing-masing dan dalam pengawasan Puskesman serta gugus tugas Polman, satu orang meninggal). (*/Naf)