Pasien Covid-19 Butuh Dukungan Kita Semua

Wacana.info
Proses Penjemputan Pasien Positif Covid-19 Asal Kecamatan Sampaga, Mamuju. (Foto/Humas Pemkab Mamuju)

MAMUJU--Imunitas adalah mekanisme tubuh manusia untuk melawan, mengusir dan memusnahkan benda asing yang masuk ke dalam tubuh manusia. Benda asing yang dimaksud bisa berupa bakteri, virus, oran transplantasi, dan lain sebagainya.

Oleh sebagai besar pihak, hal tersebut diyakini sebagai cara jitu menangkal virus corona (penyebab covid-19) di tengah vaksin untuk penyakit tersebut belum juga ditemukan hingga saat ini. Mejaga imunitas dapat dilakukan dengan salah satunya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Di lain sisi, poin penting yang juga mesti terus dilakukan untuk menjaga imunitas ialah senantiasa memelihara kondisi psikologi kita. Kesehatan mental dengan tetap positif thinking diyakini menjadi faktor pendukung kemampuan sistem kekebalan tubuh dalam menangkal virus corona.

Hal tersebut terbukti dari proses penyembuhan J, pasien positif covid-19 asal kabupaten Majene beberapa waktu lalu. Kepada WACANA.Info, J gadis 14 tahun yang nyantri di salah satu pondok pesantren di Bogor, Jawa Barat itu mengaku, positif thinking jadi hal yang amat sangat membantunya selama menjalani proses pemulihan di Rumah Sakit Regional provinsi Sulawesi Barat beberapa waktu lalu.

Data Sebaran Covid-19 di Sulbar. (Infografis/covid19.sulbarprov.go.id)

"Sholat, dzikir, mengaji. Itu semua terbukti sangat membantu saya. Kuncinya itu selalu berpositif thinking," tutur J pasien covid-19 yang telah dinyatakan sembuh saat dihubungi awal April yang lalu. 

Direktur Rumah Sakit Regional provinsi Sulawesi Barat, dr Indahwati Nursyamsi mengurai, salah satu faktor utama yang kemudian menjadi pemicu sistem kekebalan tubuh pasien covid-19 bisa bekerja maksimal adalah dengan senantiasa menjaga kondisi mental. Kata dia, memelihara kekuatan mental dengan senantiasa berfikir positif dan menjaga suasana kebatinan agar tetap stabil turut mempengaruhi kemampuan kerja sistem kekebalan tubuh.

"Iya pak, betul sekali," kata dr Indahwati sekaligus membenarkan asumsi di atas.

Mereka Butuh Dukungan Kita

Pikiran positif merupakan akibat yang salah satunya muncul dari sebuah dorongan eksternal. Dukungan kepada pasien covid-19 dapat memicu sang pasien untuk kemudian melahirkan pikiran positif pada diri pasien. J membuktikan hal tersebut.

J saat itu mengaku menerima banyak dukungan moril dari berbagai pihak. Ia menyebut, dukungan yang ia terima tersebut cukup membantu stabilitas mental dan semangatnya di masa-masa menjalani perawatan.

"Ya Alhamdulillah," ucapnya.

Karena semua sepakat, covid-19 bukan aib. Berangkat dari kesimpulan itu, idealnya pasien covid-19 perlu untuk didukung. Disemangati lewat berbagai macam cara.

"Bukannya justru dikucilkan. Mereka mestinya didukung, diberi semangat. Belajar dari J yang proses penyembuhannya bisa lebih cepat. Saya sendiri yang menyampaikan banyak pesan penyemangat dari berbagai pihak itu kepada J," tutur direktur yayasan Marandang, Muhammad Ansari Irianto, Jumat (1/05).

Juga karena ia bukan aib, siapa pun yang datang dari daerah dengan tingkat penyebaran covid-19 cukup tinggi, atau yang punya riwayat kontak dengan pasien positif covid-19, mestinya sudah harus melakukan tindakan pencegahan. Ansari menyebut, mereka yang dimaksud itu wajib hukumnya untuk melakukan isolasi mandiri.

Direktur Yayasan Marandang, Muhammad Ansari Irianto. (Foto/Istimewa)

"Atau melapor ke petugas kesehatan untuk segera mendapat pemeriksaan. Rawan juga kalau misalnya mereka yang berstatus PDP (Pasien Dalam Pengawasan) atau ODP (Orang Dalam Pengawasan) jika masih berkeliaran di tengah masyarakat. Takutnya justru akan memperparah penyebaran virus ini," demikian Muhammad Ansari Iriantio, pria yang belakangan cukup konsen dengan isu-isu covid-19 itu.

Tercatat satu penambahan kasus positif covid-19 di Sulawesi Barat. Artinya, hingga Jumat (1/05) pukul 17.00 Wita, telah ada 43 pasien positif covid-19 di provinsi Sulawesi Barat.

Berdasarkan keterangan resmi pemerintah provinsi Sulawesi Barat, penambahan satu kasus postif covid-19 tersebut datang dari kecamatan Sampaga, Mamuju. Za, laki laki 10 tahun itu kini resmi jadi kasus 43.

"Pasien tiba di kota Mamuju tanggal 18 April 2020 dari pesantren Temboro, Magetan, Jawa Timur. Dilakukan pemeriksaan swab pada tanggal 23 April 2020. Hasil lab diterima pada tanggal 1 Mei 2020 dengan Hasil lab positif. Sehingga yang bersangkutan dinyatakan pasien 43 yang terkonfirmasi. Pasien 43 saat ini sudah berada di ruang isolasi RS Regional," bunyi peryataan resmi pemerintah provinsi Sulawesi Barat.

43 kasus positif covid-19 di Sulawesi Barat tersebut masing-masing berasal dari kabupaten Majene, Mamuju, Pasangkayu, Polman serta kabupaten Mamuju Tengah. Masing-masing dengan rincian;

Satu orang dari kabupaten Majene (dinyatakan sembuh). Empat orang dari kabupaten Mamuju (satu sembuh, satu isolasi mandiri di Makassar, satu dirawat digedung karantina Rumah Sakit Regional, dan satu orang tambahan di ruang isolasi Rumah Sakit Regional). Lima orang dari kabupaten Pasangkayu (satu dirawat di RS Regional, tiga orang dirawat di RSUD Pasangkayu, dan satu isolasi mandiri di Pasangkayu dibawah pengawasan tim gugus Pasangkayu).

Dua orang dari kabupaten Polman (satu dirawat di RSUD Polman, satu orang isolasi mandiri di Polman). 31 orang asal Mamuju Tengah (satu dinyatakan sembuh, delapan orang dirawat di Rumah Sakit Regional, dua orang di RSUD Mamuju Tengah, 19 orang dirawat di gedung karantina PKM Salugatta dan satu orang meninggal). (Naf/A)