Bursa Calon Ketua DPD Golkar Sulbar, Siapa yang Bersyarat ?

Wacana.info
H Damris dan Haderana yang Ditemui di Sela-Sela Proses Pengembalian Formulir di DPD Demokrat Sulbar. (Foto/Manaf Harmay)

MAMUJU--Musda partai Golkar Sulawesi Barat rencananya bakal digelar Februari tahun ini. Sudah ada beberapa figur yang kabarnya bakal meramaikan kontestasi menuju kursi ketua DPD Golkar Sulawesi Barat.

Nama-nama seperti Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar, Bupati Mamuju Tengah, Aras Tammauni, Sekretaris DPS Golkar Sulawesi Barat, Hamzah Hapati Hasa, serta beberapa figur lainnya disebut-sebut akan jadi penantang utama untuk jabatan prestisius tersebut.

Namun dapat dipastikan, jalan menuju Golkar Sulbar 01 itu bakal berluku nan terjal. Ketua DPD II Golkar Mamuju, H Damris menegasakan, ada aturan yang berlaku di partai berlambang pohon beringin itu yang mewajibkan siapa saja calon ketua DPD Golkar untuk benar-benar bersih dari kepentingan politik lain, di luar partai Golkar.

"Di Golkar ini punya aturan sendiri. Bahwa ketika masuk di dalam kubu kepengurusan Golkar, maka tidak bisa dua kepala, atau dua dapur, mengurusi banyak dapur. Ketika masuk di Golkar harus Golkar bulat. Kalau ada diantara yang berminat untuk masuk sebagai calon ketua DPD Golkar tentunya harus membersihkan diri. Tidak bole ketika ada anaknya atau istirinya di partai lain. Harus benar-benar bersih," beber H Damris yang ditemui saat mengembalikan formulir pendaftaran sebagai bakal calon Wakil Bupati Mamuju di sekretariat DPD Demokrat Sulawesi Barat, Minggu (19/01).

Jika aturan seperti yang disebut H Damris di atas benar-benar diterapkan dalam perebutan kursi ketua DPD Golkar Sulawesi Barat nanti, maka hampir dapat dipastikan, baik Ali Baal Masdar maupun Aras Tammauni sungguh-sungguh tak bersyarat untuk maju sebagai calon ketua DPD Golkar Sulawesi Barat.

Semua tahu, istri Ali Baal Masdar, Andi Ruskati merupakan sosok sentral di DPD Gerindra Sulawesi Barat. Pun dengan  putra-putri Aras Tammuni punya karir politik yang terbilang cukup cemerlang di partai Demokrat.

"Wajib, itu ada di anggaran dasar. Dan tidak menutup kemungkinan, ketika tidak ada yang memenuhi syarat, diantara ketua DPD II akan bisa tampil sebagai kandidat ketua DPD Golkar Sulbar. Itu sudah jadi kesepakatan kami," tutup H Damris, pria yang juga anggota DPRD Sulawesi Barat itu.

Frasa 'kesepakatan kami' seperti yang diungkap H Damris di atas, memunculkan pertanyaan tentang siapa-siapa saja yang bersepakat itu ?.

Ketua DPD II Golkar Mateng, Haderana memberikan penjelasannya. Menurut bakal calon Bupati Mateng itu, ada pertalian yang cukup kuat di antara lima pengurus DPD II se-Sulawesi Barat dalam hal apa dan bagaimana nafas Golkar di masa mendatang.

"Kami sepakat, dari lima kabupaten kita ini harus seia sekata. satu A semua A di lima orang ini. Ada satu kabupaten yang di luar kendali kami. Yang pasti kami ini di DPD II kita sebuatnya 5 M; Matra, Mateng, Mamuju, Majene dan Mamasa. Siapapun yang berminat jadi ketua itu harus bersih. Kemudian soal ketika tidak ada dari ekstrenal yang bersyarat, maka kami dari lima orang itu Insya Allah salah satunya akan muncul," terang Haderana di tempat yang sama.

Haderan yang politisi senior partai Golkar itu juga memastikan, baik Aras Tammuni dan Ali Baal Masdar adalah dua nama yang tak bersyarat untuk maju sebagai calon ketua DPD Golkar Sulawesi Barat jika regulasi di atas benar-benar diterapkan.

"Iya. Kalau kalau misalkan sekarang kita mau Musda, berdasarkan aturan itu maka dua-duanya gugur. Andaikan hari ini Musda dua-duanya gugur," pungkas Haderana. (Naf/A)