Kembalikan Memori Zaman Dulu di Festival Maradika Mamuju

Wacana.info
Konfrensi Pers Festival Maradika Mamuju. (Foto/Firdaus Paturusi)

MAMUJU--Panitia peleksana Festival Maradika Mamuju telah merampungkan 70 Persen perisiapan even berskala nasional itu, 16-19 Desember 2019 mendatang. Mulai dari membangun komunikasi dengan raja-raja se-Nusantara, persiapan akomodasi, hingga penguatan kapasitas para Liaison Officer (LO) terus dimaksumalkan panitia pelaksana demi kesuksesan Festival Maradika Mamuju.

Ketua panitia Festival Maradika Mamuju, Irwan Pababari mengurai, even yang juga akan dijadikan momentum silaturrahmi keraton se-Nusantara itu pada hakekatnya mengusung substansi budaya Sulawesi Barat yang sesungguhnya.

"Kerajaan Mamuju sendiri yang sengaja kita angkat. Budaya Mamuju yang tidak lepas dari budaya lainnya yang ada di PUS (Pitu Ulunna Salu) dan PBB (Pitu Ba;bana Binanga). Bagian budaya yang sesungguhnya saling kait mengait. Makanya kita mengangkat citra Sulbar yang sesunguhnya lewat Festival Maradika tahun ini," beber Irwan Pababari dalam konfrensi pers yang digelar di salah satu cafe di Mamuju, Selasa (19/11) malam.

Irwan yang Wakil Bupati Mamuju itu optimis, Festival Maradika Mamuju dalam ragam kegiatan yang akan digelar bakal mampu mengembalikan ingatan masyarakat Mamuju, atau para pengunjung tentang keindahan, keluhuran, serta keteduhan nilai kebudayaan yang besar di zaman dulu.

Festival Maradika Mamuju, sambung Irwan, bukanlah even pemerintah kabuaten Mamuju, atau panitia pelaksana saja. Even tersebut harus mampu menciptakan nuansa kebatinan yang bisa dirasakan baik oleh para pengunjung maupun yang sudah bermukim di Mamuju untuk dapat merasakan sejuknya peradaban masa lampau.

"Kita bisa melihat baju adat, melihat tarian khas daerah, mendegar lagu daerah. Hampir seluruh panca indera kita bisa merasakan betapa damainya kebudayaan itu. Seolah ada mesin waktu yang kita buat bahwa kita sedang berada di masa lampau. Makanya masyarakat dan semua stakeholder kita libatkan," ujar Irwan.

Daya tarik, adalah satu hal yang wajib diciptakan jika menginginkan kemajuan di suatu daerah, khususnya di sektor kepariwisataan. Kepala Dinas Pariwisata kabupaten Mamuju, Usdi mengatakan, ada beberapa poin penting wajib dibenahi jika ingin memaksimalkan potensi dan daya tarik kepariwisataan itu, menggelar even kepariwisataan salah satunya.

"Festival Maradika Mamuju ini merupakan bgain dari upaya kita dalam memperkenalkan budaya Mamuju. Mengenalkan integritas budaya kita yang kian hari kian menipis. Makanya kita perkuat kembali sehingga nilai budaya itu bisa tetap dipertahankan," beber Usdi.

Ini Kata Akademisi

"Festival Maradika Mamuju ini saya memyebutnya sebagai literasi budaya yang membuka ruang kepada semua lapisan masyarakat, dari berbagai latar belakang. Ini merupakan panggung akademik besar lewat sebuah literasi yang sifatnya besar pula,".

Hal itu disampaikan Rektor Unika Mamuju, Syahril di hadapan puluhan awak media yang hadir pada konfrensi pers yang juga dihadiri Maradika Mamuju, Andi Maksum Dai malam itu.

Mantan aktivis HmI itu menjelaskan, even Festival Maradika Mamuju nantinya bakal memunculkan ide tentang bagaimana para tamu dari luar Mamuju itu belajar tentang budaya kita. Termasuk bagaimana warga lokal yang akan belajar banyak dari budaya maupun konsep kebudayaan dari sejumlah kerajaan yang dijadwalkan akan hadir.

"Makanya, kita sebagai tuan rumah harus mampu memperlihatkan nilai kebudayaan yang benar-benar harus murni. Itu mesti kita tunjukkan dalam pelaksanaan Festival Maradika Mamuju nantinya. Karena bagaimana pun orang akan belajar tentang budaya kita di Mamuju. Sedapat mungkin kita untuk meminimalisir perilaku yang bertentangan dgn nilai budaya kita sendiri," harap dia.

Konfrensi Pers Festival Maradika Mamuju. (Foto/Firdaus Paturusi)

Tentang efek domino yang diyakini bakal mengiringi pelaksanaan Festival Maradika Mamuju, di mata Syahril, semua akan tergantung pada seberapa cerdas pemerintah atau panitia even dalam memaksimalkan peluang-peluang tersebut. Ia hanya meminta, pelaksanaan Festival Maradika Mamuju tidak sekedar berlalu sebagai sebuah kegiatan yang sifatnya seremonial belaka.

"multiplier effect-nya memang luar biasa. Tapi semua tergantung sebera cerdas kita membuka peluang itu. Sebab jika tidak, ini hanya akan sebatas kegiatan seremonial saja. Jadi kita harus tunjukkan budaya kita, potensi pariwisata itu benar-benar dimanfaatkan agar tidak sekedar menggugurkan kewajiban saja," pungkas Syahril.

Untuk informasi, selain bakal menghadirkan ragam kebudayaan baik dari Mamuju maupun dari daerah lain, Festival Maradika Mamuju sekaligus akan dirangkaikan dengan kegiatan silaturrahmi keraton Nusantara yang rencananya akan dipusatkan di Anjungan Pantai Manakarra dan pulau Karampuang.

Juga akan ada panggung kebudayaan, pasar budaya, termasuk berbagai kegiatan yang dipusatkan di pulau Karampuang. (Naf/B)