Membayangkan Sulbar yang Bermandikan Investasi Asing

Wacana.info
Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar. (Foto/Humas Pemprov Sulbar)

MAMUJU--Provinsi Sulawesi Barat bakal dijejali sejumlah investasi yang datang dari investor-investor luar negeri. Hal itu disampaikan Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar.

Di hadapan sejumlah wartawan, Selasa (17/09), Ali Baal menyebut, para investor asing tersebut akan menanamkan investasinya di berbagai potensi dan kekayaan yang ada di provinsi ke-33 ini.

"Semakin dewasa ini provinsi. Ibarat kata sudah remaja, sudah baligh yah, sudah bisa kawin mawin. Kita sudah siap untuk dilamar oleh calon investor. Alhamdulillah investor yang mau masuk itu dari Cina, Jepang, dari Dubai, grupnya Uni Soviet, ada Bahrain, ada Finlandia, Kanada, bahkan dari grup Amerika juga masuk," papar Ali Baal yang ditemui di ruang kerjanya.

Ali Baal menyebut, di peringatan hari jadi provinsi Sulawesi Barat yang ke-15 tahun ini, para investor asing itu bakal bertandang.

"Mungkin akan datang di Sulbar pada saat HUT Sulbat nanti. Perusahaan-perusahaan di Indnesia bahkan sudah menanamkan sahamnya di Sulbar. Mulai dengan membuka pabrik di Pasangkayum di Mateng, dan daerah lain," papar mantan Bupati Polman itu.

Ali berharap, investor-investor asing tersebut bisa memberi dampak positif bagi tumbuh kembang perekonomian di Sulawesi Barat. Misalanya dengan mengembangkan inovasi dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia.

"Kelapa sawit kita mungkin tidak sekedar jadi minyak saja. Mungkin bisa dikembangkan jadi mentega, atau jadi apa kah lagi," begitu kata Ali Baal Masdar.

Investasi Masuk, Ekonomi Masyarakat Meningkat ?

Sebagai sebuah daerah yang mulai berkembang, masuknya investasi memang menjadi sebuah keniscayaan. Meski begitu, Direktur Lembaga Inspirasi dan Advokasi Rakyat (Liar) Sulawesi Barat, Harun Mangkulangit mewarning pemerintah untuk tetap mendudukkan kepentingan masyarakat di atas ragam kepentingan para investor.

"Setiap investasi itu dalam pandangan kami sangat jarang menguntungkan masyarakat. Kasus kebakaran hutan di berbagai daerah di Indonesia misalnya. Tak jarang kasus-kasus tersebut disebabkan oleh aksi pembakaran yang justru dilakukan oleh oknum investor," sebut Harun kepada WACANA.Info.

Direktur Liar Sulbar, Harun Mangkulangit. (Foto/Facebook)

Menurut Harun, ada banyak kasus dimana keberadaan investor di suatu daerah justru berdampak buruk bagi kelangsungan hidup masyarakat. Ia tak ingin kasus itu terjadi di Sulawesi Barat di tengah deretan investor asing yang menurut Gubernur bakal menanamkan investasinya di provinsi Sulawesi Barat.

"Jangan sampai investasi itu justru merugikan masyarakat. Sebab memang dalam setiap pengalaman kita, hampir tidak ada investasi yang berjalan seiring dengan peningkatan ekonomi masyatakat," urai dia.

Masih kata Harun, hal yang wajib dilakukan pemerintah dalam hal masuknya investasi di Sulawesi Barat ialah bagaimana posisi rakyat di alur investasi yang dimaksud. Menurutnya, di banyak kasus, rakyat sama sekali tak memiliki posisi tawar yang jelas.

"Yang juga tak kalah penting adalah jangan sampai investasi justru menggerus tatanan sosial, tata nilai yang kuat di komunitas masyarakat. Harus juga diatur dengan jelas bagaimana keterlibatan rakyat dalam penentuan sebuah kebijakan," tandas Harus Mangkulangit. (*/Naf)