MAMUJU--Sekretaris DPW PAN Sulawesi Barat, Arman Salimin kian bersemangat dalam menapaki jalan menuju Pemilukada Pasangkayu tahun 2020 mendatang. Restu dari Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan yang telah ia kantongi jadi salah satu alasannya.

Kepada WACANA.Info, Arman Salimn mengungkapkan, niatnya untuk ikut bertarung di Pemilukada Pasangkayu sudah bulat. Restu dari sang Ketua Umum itu ia jadikan pelecut semangat dalam setiap proses konsolidasi yang sejak beberapa waktu terakhir telah ia genjot.

"Pesan Beliau (Zulkifli Hasan), maju terus. Bangun komunikasi politik dengan beberapa partai di Pasangkayu. Begitu pula dari Sekjen PAN, Edi Suparno yang juga menyampaikan hal yang sama. Dia minta agar ada penguatan partai politik di Pasangkayu," ungkap Arman saat ditemui di sela-sela aktivitasnya di d'Maleo hotel Mamuju, Sabtu (14/09) kemarin.

PAN di DPRD Pasangkayu 'hanya' mendudukkan dua kadernya hasil Pemilu April 2019 lalu. Kondisi itu mengharuskan PAN untuk berkoalisi dengan partai lain untuk dapat mengusung kandidat.

"Jadi masih kurang empat kursi. Kemarin saya sudah mendaftar di PDI Perjuangan. Saya juga sudah komunikasi dengan Gerindra. nanti kalau misalnya Golkar juga membuka pendaftaran, saya juga akan mendaftar," beber pria yang juga Anggota DPRD Sulawesi Barat itu.

Selain intens membangun komunikasi dengan kekuatan partai politik, Arman juga tak mengendorkan konsolidasi ke beberapa tokoh masyarakat setempat. 

"Sudah melakukan komunikasi dengan beberapa nama di Pasangkayu. Orang saya suday komunikasi dengan orangnya Pak Abdullah Rasyid, begitu juga dengan orangnya Pak Yaumil. Pak Lukman Said saya ketemu langsung dengan Beliau, Pak Musawir juga orang saya sudah komunikasi dengan Beliau," ujar Arman.

Jauh lebih penting bagi Arman adalah bagaimana agar tingkat keterpilihannya bisa menanjak. Sebab, elektabilitas-lah yang sangat menentukan keberhasilan dari sebuah perjalanan menuju momentum Pemilukada.

"Kalau hari ini kita sudah memutuskan bahwa pasangan dengan si A, kemudian ini kan baru star, itu belum bisa kita ukur elektabilitas siapa sih yang sesungguhnya figur yang paling bagus. Masih terlalu dini kalau kita mau bicara pasangan," tutup Arman Salimin. (Naf/B)