Andi Irfan Meninggal Dunia, DPRD Sulbar Kehilangan Sosok yang Ramah dan Murah Senyum Itu

Wacana.info
Andi Irfan Sulaiman. (Foto/Facebook)

MAMUJU--Anggota DPRD Sulawesi Barat, Andi Irfan Sulaiman menghembuskan nafas terakhirnya, Senin (12/08) pagi di PCC, RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar. 

Legislator Sulawesi Barat dari partai Gerindra itu benar-benar tak kuasa melawan penyakit ginjal yang ia derita selama kurang lebih sebulan terakhir.

Secara kelembagaan, DPRD Sulawesi Barat tentu merasa kehilangan sosok Andi Irfan. Nyaris tak ada berita miring yang menyeret Andi Irfan selama ber-DPRD. 

Sosok ramah dan murah senyum itu pun pasti bakal dirindukan, tak hanya oleh DPRD Sulawesi Barat atau warga Majene yang diwakilinya, tapi juga oleh seluruh masyarakat Sulawesi Barat.

"Baik, sabar dan murah senyum," ujar Ketua DPRD Sulawesi Barat, Amalia Fitri Aras mengenak sosok Almarhum.

Amalia juga tak pernah lupa akan dedikasi tinggi yang diperlihatkan sosok Almarhum dalam mengikuti serangkaian kegiatan di lembaga legislatif di Sulawesi Barat itu.

"Almarhum sangat aktif mengikuti kegiatan di DPRD. Sebelum sakit, Beliau bahkan masih sempat ikut dalam perjalanan Badan Kehormatan di kabupaten Maros," cetus Amalia Fitri Aras kepada WACANA.Info.

Sementara itu, anggota DPRD Sulawesi Barat lainnya, Syamsul Samad menganggap sosok Andi Irfan Sulaiman sebagai orang yang sangat santun. Di mata Syamsul, Almarhum adalah figur yang begitu ramah.

"Selama kenal dan bersama di DPRD, Beliau orangnya ramah dan santun. Santai orangnya, tidak neko-neko," ungkap Syamsul.

Dalam menjalankan fungsinya sebagai anggota DPRD, Syamsul menganggap, Andi Irfan telah berhasil dalam memberi contoh bagaimana seharusnya menjadi seorang wakil rakyat itu.

"Beliau cukup rajin, dalam baik rapat di tingkat komisi, maupun paripurna, Beliau tergolong rajin. Tidak pernah ada masalah dengan anggota DPRD lainnya," sambung Syamsul yang legislator asal Polman itu.

"Dari kaca mata politik, kami memang sering berbeda pandangan dalam banyak hal, tapi itu tidak mempengaruhi suasana psikologi saat kami bersama di DPRD. Ketika ketemu," ujar dia.

Syamsul meyakini, Almarhum Andi Irfan adalah sosok yang baik. Buktinya, ada banyak warga yang secara langsung mengantar jenazah Almarhum hingga ke peristirahatan terakhirnya.

"Saya meyaksikan langsung prosesi pemakamannya. Luar biasa ramainya. Tidak hanya pejabat, tapi juga masyarakat umum yang datang melayat. Kami kehilangan sosok yang tepat yang mewakili masyarakat Majene," tutup Syamsul Samad.

Gangguan ginjal telah diderita Andi Irfan sejak sebulan terakhir. Uul, kerabat Almarhum membeberkan, Almarhum sempat dirawat di RSUD Majene selama dua hari sebelum dirujuk ke PCC, RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar.

Sempat dirawat selama 22 hari, Andi Irfan akhirnya dipanggil Ilahi. Almarum sedianya akan kembali dilantik sebagai anggota DPRD Sulawesi Barat periode 2019-2024, setelah pleno KPU menetapkan ia sebagai salah satu Caleg DPRD Sulawesi Barat terpilih hasil Pemilu April 2019 lalu.

"Tidak bisa langsung ditangani. Trombositnya rendah. Mungkin karena faktor kelelahan," papar Uul.

Jenazah Amarhum Andi Irfan dikebumikan di kompleks pemakaman keluarga KH Daeng di masjdi Nurul Abrar, Labuang, kabupaten Majene, Senin (12/08) sore. (Naf/A)