Puang Makka Beberkan Tantangan NU Masa Kini

Wacana.info
Silaturrahmi Puang Makka di Rujab Wakil Bupati Mamuju. (Foto/Istimewa)

MAMUJU-Mursyid Tarekat Khalwatiyah, Syekh Yusuf Al Makkasary, Syekh Abdul Rahim Assegaf Puang Makka membeberkan betapa berat tanyangan yang mesti dihadapi warga Nahdlatul Ulama (NU) di masa kini.

Itu ia jabarkan di sela-sela silaturrahmi dengan para sesepuh NU Mamuju dan Maradika Mamuju,  H Andi Maksum Dai di Rujab Wakil Bupati Mamuju, Minggu (4/08) kemarin.

Pada kesempatan itu, Syekh Abdul Rahim Assegaf Puang Makka, mengurai, beda hal yang dihadapi NU masa lampau dengan yang ada di  masa kini.

Menurut Puang Makka, dulu tantangannya memang agak keras. Namun sekarang lebih berbahaya. Layaknya seperti penyakit yang tak nampak tapi bisa menggerogoti ajaran-ajaran Ahlusunnah Wal Jama'ah yang selama ini jadi garis perjuangan NU.

"Dulu mungkin berbeda paham antara NU dan Muhammadiyah. Tapi masih terjadi sipakatau sipakalaqbiq, dan masih ada adab. Muhammadiyah tidak mengkafirkan NU, begitu juag sebaliknya. Sekarang ini, banyak Ormas Islam atau kelompok-kelompok tertentu yang berbeda paham dengan kita Ahlusunnah Wal Jama'ah tapi sudah tidak punya adab. Bahkan berani mengkapling surga hanya untuk mereka saja, dan kita ini tempatnya neraka semua. Jadi Surga akan sepi karena hanya mereka yang akan masuk surga menurut mereka," ujar Puang Makka.

Ia berharap, tantangan tersebut hendaknya jadi bahan serius yang mesti dijawab oleh kader-kader NU khususnya GP Ansor dan Banser. Kata dia, NU wajib banyak belajar dan istiqamah dalam berjuang sesuai dengan apa yang digariskan oleh ulama-ulama NU.

Puang Makka, pria yang juga Dewan Penasehat Pimpinan Pusat GP Ansor ini, meminta agar  perjuangan mengawal ajaran agama yang benar dengan memadukan budaya yang ada di Nusantara juga patut untuk diteruskan.

"Nahdlatul Ulama tetap menjaga dan memadukan adat istiadat atau budaya dengan dinulhaq atau aqidah islamiyah, tentu adat dan budaya yang tidak bertentangan dengan syariat agama itu sendiri. Ini yang dibawa dan diboyong oleh ulama-ulama kita. Olehnya, kepada sesepuh NU, sahabat-sahabat dan segenap kader Ansor Banser di Mamuju harus menjaga ini dengan baik," tegas dia.

Selaku tuan rumah, Wakil Bupati Mamuju, Irwan Satyaputra Pababari merasa sangat bersyukur atas kehadiran Puang Makka. Apalagi dihadiri juga oleh Maradika Mamuju, serta sesepuh NU di Sulbar, termasuk Ayahanda Irwan, H. Almalik Pababari yang merupakan pembesar NU di Mamuju.

"Saya sangat bersyukur Beliau bisa hadir. Dan ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh sepuh NU di Mamuju. Yang pasti ini hanyalah silaturahmi, tapi berkahnya Insya Allah luar biasa," ujar Irwan. (*/Naf)