Kekecewaan Adalah Cara Allah Mengatakan; Bersabarlah Aku Punya Sesuatu yang Lebih Baik Untukmu

Wacana.info
Ilustrasi. (Foto/Net)

Oleh: Zahid Mubarok (Dosen STIDKI Bogor)

Allah SWT yang telah memegang semua urusan seluruh hamba dan mahluk-mahlukNya oleh karena itu semakin kita mendekat, menjalankan semua perintah dan menjauhi semua larangan- larangannya maka kita akan menjadi hamba dan mahluk-Nya yang paripurna.
 
Sudah berapa kali kita merasakan kekecewaan dalam hidup ini, sering? Pernah? Atau tak pernah sekalipun? Iya, tak perlu kita jawab karena semua itu adalah urusan urusan kita dan hati kita, mengapa hati yang jadi sasarannya, dan bukan pada sesuatu yang membuat kita kecewa?

Karena hati kita masalah terbesarnya, sebab dikecewakan seperti apapun kita oleh siapapun dan oleh sesuatu apapun bila kita pandai mencari Allah di dalam keringkihan yang mulai menggelayuti, maka sudah tentu kita takkan pernah berlarut-larut dalam keadaan sakit yang menyakitkan.

Sebab, kekecewaan sebenarnya adalah cara Allah mengatakan “Bersabarlah aku punya sesuatu yang lebih baik untukmu”.

Iya, semua itu hanya sebatas tentang bersabar, kekecewaan yang ada hanya tentang jalan agar kita selalu mengharap yang terbaik kepada Allah, dan ingat hanya kepada Allah Dzat yang Maha mengatur segala-galanya.

"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui". (Qs : Al Baqaroh : 216).

Maka oleh karena itu mereka yang imannya kuat Allah berikan satu jaminan agar tidak takut dan bersedih hati.

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.”.(QS. Ali Imran : 139)
 
Jadi mari kita kembali kepada Allah dengan sungguh-sungguh memahami ayat-ayat Al-Qur’an. Sungguh Allah menjawab setiap masalah kita.

Ketika kita mengeluh, maka akan selalu ada jawaban dari Allah SWT untuk kita. Misalnya, “Rasanya aku tidak mampu menghadapi masalah seperti ini, berat terasa oleh ku. Sungguh aku tak sanggup lagi.” Sungguh Allah menjawab;

“Jika Allah menghendaki sesuatu, Allah cukup berkata jadi maka jadilah” (QS. Yasin: 82).

Ketika kita mengeluh, “Aku terlalu lelah” Allah menjawab, “Aku ciptakan tidurmu untuk istirahatmu.” (QS. 78 : 9).

Ketika kita mengeluh, “Aku tak sanggup lagi, aku tak mampu lagi, semua sudah tidak mungkin kuhadapi” Allah menjawab, “Allah tidak membebankan sesuatu kepada hamba-Nya, melainkan sesuai kemampuannya” (QS. Al Baqarah : 286).

Ketika kita mengeluh, “Berbagai upaya sudah saya lakukan tapi hasilnya nihil. Saya benar-benar stress dibuatnya” Allah menjawab;

“Hanya dengan mengingat Aku maka hati menjadi tenang.” (QS. Ar Ra'du: 28).

Bahkan ketika kita mengeluh, “Aku sudah tidak ada gunanya lagi, untuk apa aku hidup” sungguh Allah telah menjawab;

“Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat dzarah, niscaya ia akan melihat balasannya.” (QS. 99 : 7).

Jika demikian untuk apa kita mengeluh, bukankah Allah telah menjawab semua bakal keluhan umat manusia. Maka dari itu biasakanlah diri untuk benar-benar mempelajari Al-Qur’an dengan baik.
 
Sungguh Al-Qur’an itu menjawab setiap masalah.

Maka ambillah obat atau madu darinya. (*)

Sumber: muhammadiyah.or.id