Gong Perdamaian di Anjungan Pantai Manakarra Terjatuh, Kok Bisa ?

Wacana.info
Gong Perdamaian di Anjungan Pantai Manakarra Terjatuh. (Foto/Istimewa)

MAMUJU--Gong perdamaian yang tergantung di pusat Anjungan Pantai Manakarra Mamuju terjatuh. Monumen yang jadi salah satu pusat keramaian di kota Mamuju itu lepas dari posisi menggantungnya, Sabtu (8/06) kemarin.

Entah karena faktor apa yang bikin monumen yang diresmikan mantan Bupati Mamuju, Suhardi Duka itu terjatuh. Yang jelas, warga menyayangkan kejadian tersebut.

"Cukup disayangkan. Anjungan Pantai Manakarra ini telah jadi salah satu ikon Mamuju bahkan Sulawesi Barat. Mestinya, bangunan yang jadi area publik ini dipelihara dengan baik oleh pemerintah. Kita mesti bersyukur karena di Mamuju sudah ada anjungan beserta gong perdamaian itu, cara menyukurinya ya tentu dijaga dan dirawat," kata Marwan Syamsul, salah seorang warga Mamuju dalam keterangan persnya kepada WACANA.Info.

Hal senada juga disampaikan salah satu tokoh pemuda Mamuju, Muhammad Ansari Irianto. Menurut dia, jatuhnya gong perdamaian tersebut lebih disebabkan oleh minimnya perawatan. Tak hanya untuk gong saja, ia juga menyebut minimnya perawatan terlihat di beberapa fasilitas yang ada di kompleks Anjungan Pantai Manakarra.

"Intinya memang Anjungan tidak diperhatikan pemerintah. Lampunya banyak mati, toilet pun tidak berfungsi," papar Ansari.

Selain itu, sambung Ansari, kesadaran warga pun mesti dituntut. Jatuhnya gong perdamaian tersebut tak lepas dari tingkah laku oknum yang tak bertanggung jawab.

"Biasa memang orang masuk dan menaiki itu gong. Jadi bukan cuma faktor alamiah saja. Tidak diawasi juga. Terkesan Anjungan itu dibiarkan," begitu kata Muhammad Ansari Irianto.

Jatuhnya gong perdamaian di atas juga menjadi catatan tersendiri bagi DPRD Mamuju. Anggota DPRD Mamuju, Muhammad Bakri Bestari menganggap, gonga perdamaian yang jatuh itu hanya satu dari sekian banyak kasus kelalaian pemerintah dalam merawat fasilitas umum di Mamuju.

"Banyak aset yang ditempatkan di ruang publik kurang diperhatikan kondisi dan perawatannya. Jatuhnya gong perdamaian hanya salah satu saja. Lampu jalan, traffict light, taman-taman kota dan lain-lain juga kurang diperhatikan," ucap Bakri.

Idealnya, sambung politisi PKB itu, OPD terkait secara berkala melakukan perawatan dan pemeliharaan atas ragam fasilitas publik tersebut.

"Kalau karena alasan anggaran, yah ajukan anggarannya," tutup Muhammad Bakri Bestari. 

Anjungan Pantai Manakarra berikut gong perdamaian yang berada di tengahnya dibangun dan diresmikan oleh Bupati Mamuju, Suhardi Duka di ujung masa pemerintahannya beberapa tahun 2015 silam.

Melengkapi gong perdamaian, juga dibangun enam pilar melingkar sebagai simbol bahwa kabupaten Mamuju awalnya terdiri dari enam kecamatan; Tapalang, Mamuju, Kalukku, Kalumpang, Budong-Budong dan Pasangkayu. (Naf/B)