Dokter di Majene Bagikan Sembako

MAJENE--Hari bakti dokter Indonesia ke-111 diperingati oleh para dokter di Majene dengan menggelar aksi sosial kepada masyarakat. Para dokter dari berbagai latar belakang keahlian itu membagikan 111 paket bahan pokok kepada ratusan tukang becak di halaman gedung Assamalewuang Majene, Minggu (19/05) pagi.

Para dokter yang sehari-harinya bergelut dengan pasien, hari itu terlihat begitu semangat membagikan paket bahan pokok, meski di bawah terik matahari. Paket yang dibagikan sudah dikemas berisi sejumlah makanan pokok seperti gula, terigu, minyak dan kebutuhan pangan lainnya.

Para dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) cabang Majene juga membagikan 60 paket perlengkapan sekolah kepada para siswa kurang mampu di Kantor PP dan KB Majene.

"Ini adalah kegiatan rutin, pemberian paket dilakukan dengan cara membagikan kupon terlebih dahulu kepada kaum duafa," ujar dr Dirlan salah satu peserta bakti sosial..

Selain kegiatan tersebut, para dokter di Majene juga menggelar buka puasa dengan puluhan anak yatim. Acara buka bersama tersebut dihadiri Bupati Majene Fahmi Massiara, Ketua IDI Majene, dr. Evawaty, Ketua PDGI  drg. Idhan Halik, serta para dokter se kabupaten Majene lainnya.

Fahmi Massiara dalam sambutannya mengatakan, aksi sosial dilakukan oleh para dokter tersebut  adalah salah satu kegiatan amaliah ramadhan yang secara khusus dilakukan oleh satu organisasi profesi IDI dan PDGI Majene.

"Alhamdulillah, semua dapat melakukan itikad dan pemikiran seperti ini dan bisa terselenggara secara berkesinambungan," ujar Fahmi.

Fahmi menambahkan, kegiatan yang telah terlaksana selama beberapa kali itu bakal meninggalkan kesan positif kepada masyarakat kecil.

"Tentu bagi semua personil IDI dan PDGI Majene juga yang akan mendapat pahala setimpal dari Allah subhanahu wa ta'ala," urai dia.

Fahmi menilai, kehadiran paramedis atau dokter di Majene sudah pasti sangat memberi arti bagi upaya pembangunan di kabupaten Majene. Ia mencontohkan, untuk kasus penyalahgunaan Narkoba dan obatoobatan terlarang. Di mata Fahmi, kehadiran organisasi profesi itu bisa menjadi media untuk membentengi peredaran Narkoba dan obat-obatan terlarang khususnya di kabupaten Majene.

"Ini juga bisa mengangkat Majene ke permukaan sebagai daerah yang religius sesuai dengan visi misi Majene MP3 yang tertuang dalam visi proaktif," tutup Fahmi Massiara. (Rumi/B)