Jelang Ramadhan, Dinas Perdagangan Pantau Harga Bahan Pokok

Wacana.info
Sutinah Suhardi. (Foto/Lukman Rahim)

MAMUJU-- Tak lama lagi bulan suci Ramadhan menyapa kita semua. Biasanya, harga bahan pokok cenderung naik jelang  bulan suci Ramadhan.

Mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok, Kepala Dinas Perdagangan Mamuju, Sutinah Suhardi mengaku, pihaknya bakal mengintensifkan koordinasi dengan Bulog.

"Mudah-mudahan Bulog punya persediaan seperti bawang dan lain sebagainya. Kita akan operasi pasar kalau memang mereka ada persediaan," ujar Sutinah Suhardi saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (23/04).

Sutinah menambahkan, sejak sepekan terakhir, harga sejumlah bahan pokok cenderung naik 10 sampai 40 Persen. Harga bawang jadi komunditas yang mengalami kenaikan harga paling mencolok.

"Kalau untuk beberapa minggu terakhir, naiknya sangat drastis. Karena saya cek minggu lalu itu rata-rata mengalami kenaikan. Terakhir bawang itu naik 40 Persen. Tapi, untuk bahan-bahan pokok yang lain naiknya tidak signifikan. Yang lainnya ini naiknya cuma 10-15 Persen itu wasih wajar," beber perempuan yang akrab disapa Tina itu.

Masih oleh Tina, selain karena jelang bulan suci Ramadan, kurangnya pasokan juga menjadi salah satu penyebab naiknya harga bawang.

"Kan kemarin itu waktu turun ke pasar kita menanyakan apa alasannya sampai melonjak naik. Memang pasokan yang kurang, karena memang bawang itu pasokannya dari luar kabupaten Mamuju. Jadi itu yang agak tersendat pasokannya," ungkapnya.

"Kita tidak tahu apakah itu di sana memang bukan musimnya. Kalau bukan musimnya, walaupun bukan memasuki bulan puasa itu biasa naik. Ini karena mau memasuki bulan suci Ramadan naiknya cukup signifikan," sambungnya.

Dari hasil pantauan dinas perdagangan, beras menjadi satu-satunya bahan pokok yang harganya tidak begitu mengalami kenaikan.

"Yang stabil harganya itu beras. Karena habis penen kan bulan lalu. Jadi harganya masih stabil, tidak terpengaruh dengan akan tibanya bulan suci Ramadhan," pungkas Sutina Suhardi. (Keto/B)