Belajar dari Kasus Pemukulan Guru di Kalukku, Pemkab Mamuju Kaji Aturan Khusus

Wacana.info
Bupati Mamuju, Habsi Wahid. (Foto/Lukman Rahim)

MAMUJU--Kasus peganiayaan yang dilakukan orang tua murid terhadap guru SMP 6 Kalukku mendapat atensi besar dari pemerintah kabupaten Mamuju. Bupati Mamuju, Habsi Wahid menilai, perlu ada regulasi khusus yang mengatur apa dan bagiaman proses belajar mengajar itu dilakukan di lingkungan sekolah.

Ditemui di ruang kerjanya, Kamis (14/03), Habsi mengaku bakal memanggil sejumlah pihak untuk membicarakan kasus tersebut.

"Kalau sudah dalam wilayah sekolah, tentu kewenangan guru untuk melakukan pembinaan sebagai pengganti orang tuanya begitu. Tapi bukan berarti putus kontrol orang tua. Saya pikir, ini satu hal yang perlu dibuatkan satu kebijakan, bagaimana mengatur ini," terang Habsi Wahid.

Menurut Habsi, jika saja antara orang tua murid dan guru saling memahami tugas dan kewenangan masing-masing, kasus yang berujung pada laporan korban ke polisi itu diyakini tak akan terjadi.

"Semuanya pendidik. Satu pendidik secara akademik, ada pendidik sikap dan mental," ujar Habsi.

Meski begitu, langkah yang diambil oleh korban untuk melaporkan kejadian itu ke polisi itu, kata Habsi, adalah hal yang wajar. Terlebih karena pemukulan tersebut membuat korban harus dirawat di Rumah Sakit.

"Kalau melaporkan ke polisi itu wajar saja," begitu kata Habsi Wahid. (Keto/A)