Tersisa Waktu Sebulan, Peserta Pemilu Bisa Apa Lagi ?

Wacana.info
Ilustrasi. (Foto/Net)

MAMUJU--Terhitung sebulan lagi pesta demokrasi bertajuk Pemilu 2019 bakal digelar. Publik bakal menentukan arah masa depan daerah, bangsa dan negara lewat lima surat suara yang akan diberikan (Pilpres, DPR RI, DPD RI, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten).

Mengencangkan konsolidasi dan memperkuat basis sudah pasti dilakukan oleh para peserta Pemilu. Namun, di tengah waktu yang kian mepet itu, peserta Pemilu bisa apa lagi ?

Caleg DPRD provinsi Sulawesi Barat dari partai Demokrat, Suraidah Suhardi mengaku, apa yang ia lakukan sebulan jelang pelaksanaan Pemilu secara umum masih sama dengan strategi sebelum-sebelumnya. Sosialisasi serta konsolidasi masih jadi senjata utama dari politisi cantik itu di detik-detik akhir gelaran Pemilu 17 April 2019.

"Mungkin masih ada beberapa yang belum mengenal saya, masih ada mungkin yang belum tahu kalau saya maju di DPRD provinsi. Makanya, sosialisasi ke masyarakat masih terus saya lakukan," sebut Suraidah yang ketua DPRD Mamuju itu, Rabu (6/03)

Lebih khusus, di sebulan jelang pelaksanaan Pemilu ini, Suraidah mengaku disibukkan dengan pembekalan saksi. Menurut dia, saksi sebagai ujung tombak pemenangan di TPS harus diberi pemahaman kepemiluan yang ideal.

Suraidah Suhardi. (Foto/Manaf Harmay)

"Termasuk koordinasi dengan para Caleg kabupaten. Sebab, selain saya maju di level provinsi, saya juga ketua DPC Demokrat kabupaten. Makanya perlu untuk membangun kesepahaman dengan Caleg kabupaten," sambung dia.

Suraidah juga menyebut, dirinya juga aktif menyuarakan kepada para pemilih untuk memastikan apakah yang bersangkutan sudah terdaftar dalam DPT atau tidak.

"Serta memastikan data di masing-masing TPS. Sebab, dari situ bisa kita ptediksi berapa pencapaian kita," tutup Suraidah Suhardi.

Terpisah, Caleg DPRD kabupaten Mamuju dari partai Gerindra, Muhammad Ashar mengaku memanfaatkan sisa waktu pelaksanaan Pemilu dengan memperkuat simpul-simpul pemilih yang dianggapnya berpotensi untuk ia raih.

"Simpul keluarga yang paling utama," kata Ashar yang ditemui di salah satu Warkop di Mamuju.

Tak hanya itu, pria yang akrab disapa Accal tersebut juga menyebut, koordinasi di internal partai juga jadi hal yang wajib untuk terus dilakukan, apalagi di sisa waktu pelaksanaan Pemilu yang kian dekat ini.

Muhammad Ashar. (Foto/Istimewa)

"Saya pun tak berhenti bersosialisasi ke masyarakat tentang pencalonan saya. Utamanya di kalangan generasi milenial akar rumput. Sebab, segmen pemilih itu selain jumlahnya yang cukup besar, juga perlu untuk diperhatikan. Perlu mendapat keberpihakan lebih dari pemerintah," begitu kata Muhammad Ashar. (Naf/A)