Pertemuan Legislatif, Eksekutif dan Perawat Mamuju Ditunda

Wacana.info
Pertemuan antara DPRD, Pihak Eksekutif dan Perawat Mamuju Dtunda Hingga Malam Hari. (Foto/Manaf Harmay)

MAMUJU--Pertemuan antara DPRD dengan pihak eksekutif dan perwakilkan perawat tenaga honorer dan sukarela terpaksa urung terlaksana. Padahal, DPRD telah menerbitkan undangan resmi untuk pertemuan tersebut pada Jumat (7/12) pukul 14.00 Wita.

Hingga sore hari, tak ada tanda-tanda pertemuan yang sedianya akan membahas tiga poin tuntutan perawat tenaga honorer dan sularela itu terlaksana. Padahal, sejumlah anggota DPRD Mamuju sudah mengisi kursi di ruang rapat paripurna; tempat pelaksanaan pertemuan.

Pun dengan pihak eksekutif yang hari itu diwakili oleh Assisten I Pemkab Mamuju, Artis Effendi berikut sejumlah staf dari OPD terkait juga telah siap mengikuti pertemuan.

Sayang, Tak satu pun dari tiga pimpinan DPRD Mamuju yang sempat hadir. Ketuidakhadiran unsur pimpinan DPRD itu pun jadi salah satu alasan hingga akhirnya diputuskan untuk menunda pertemuan itu.

Wakil Ketua DPRD Mamuju, Sugianto yang membubuhkan tandatangannya di lembar undangan resmi itu diketahui enggan untuk hadir. Informasi yang diperoleh, politisi partai Golkar itu 'ogah' datang jika bukan Bupati, Wakil Bupati, atau Sekda Mamuju yang mewakili pihak eksekutif.

Sementara penjelasan yang diperoleh dari Artis Effendi, Sekda Mamuju sedang menghadiri asistensi RAPBD di kantor Gubernur Sulawesi Barat.

"Jadi kami meminta maaf, karena Pak Sekda tidak ada. Katanya sedang asistensi APBD di provinsi. Kemudian pimpinan DPRD tidak mau hadir kalau bukan Pak Sekda yang datang. Karena buat apa juga, walaupun didelegasikan ke Pak Asisten, itu juga tidak bisa mengambil keputusan apa-apa," terang anggota DPRD Mamuju dari PKS, Syamsuddin.

Pertemuan bisa saja dimulai andai Ketua DPRD Mamuju, Suraidah Suhardi tak terlanjur memasukkan surat cutinya. Belakangan diputuskan, pertemuan antara DPRD Mamuju, pihak eksekutif dan perwakilan perawat tenaga honorer dan sukarela itu akan digelar pada Jumat (7/12) pukul 20.30. Wita.

Kepastian untuk menunda pertemuan itu ke malam malam hari pun sudah disampakan ke Suraidah Suhardi. Saat salah seorang anggota DPRD Mamuju menghubungi Suraidah via sambungan telepon, diperoleh kepastian bahwa politisi Demokrat itu bersedia memimpin jalannya pertemuan tersebut malam nanti.

Undangan Pertemuan antara DPRD, Eksekutif dan Perwakilan Perawat. (Foto/Istimewa)

ketidakhadiran Sekda Mamuju, H Suaib pun disesalkan oleh perwakilan perawat tenaga honorer dan sukarela yang sejak siang hari telah menunggu di 'gedung rakyat' itu. Ia pun mengancam, bakal menjemput paksa Sekda Mamuju jika pada pertemuan malam nanti, H Suiab masih juga tak hadir.

"Terus terang kami kecewa dengan Pemkab Mamuju ini. Sepertinya memang tidak ada keseriusan pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini. Kasihan kami Pak, di sisi lain, sekarang ini, hanya tersisa beberapa perawat ASN saja yang melakukan pelayanan. Jadi mohon Pak, masalah ini segera diselesaikan. Sebab yang pasti kami tidak akan pernah berhenti untuk memperjuangkan tuntutan kami," tegas Sukri, salah seorang perwakilan perawat yang hadir.

Untuk informasi, tiga poin utama yang menjadi tuntutan perawat tenaga honorer dan sukarela kepada pemerintah ialah, mendesak pemerintah utuk melakukan moratorium penerimaan tenaga perawat sampai perawat kontrak dan sukarela mendapatkan kejelasan status. 

Kedua, Meminta pemerintah kabupaten Mamuju untuk memperjelas status perawat tenaga kontrak dan sukarela menjadi tenaga honorer kabupaten yang dituangkan dalam bentuk SK Bupati. 

Ketiga, Pemberian upah layak sesuai UMK kabupaten Mamuju kepada para perawat. (Naf/B)