Bupati Majene: Seharusnya Masyarakat Marah Kalau Lingkungan Kotor, Bukan Pemerintah

Wacana.info
Bupati Majene, Fahmi Massiara. (Foto/Humas Pemkab Majene)

MAJENE--Meraih Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) adalah hal yang diidam-idamkan sejak dulu oleh pemerintah kabupaten Majene. Kora pendidikan itu sesungguhnya sempat meraih piagam Adipura. Namun belum sekalipun piala Adipura dibawa pulang ke 'Bumi Assamalewuang'.

Bupati Majene, Fahmi Massiara mengaku sering ke daerah yang berulangkali mendapatkan predikat daerah yang telah meraih piala Adipura Di kabupaten Bantaeng salah satunya, saat memasuki daerah tersebut sebut Fahmi, mata sudah tertuju pada kalimat 'anda memasuki wilayah dengan peraih piala Adipura sebanyak delapan kali'.

Fahmi pun takjub dan hanya bisa geleng-geleng kepala. Kata dia, budaya hidup bersih dan sehat di daerah itu sudah terbangun sejak lama.

"Seharusnya, masyarakatlah yang akan marah jika lingkungan kotor. Bukan lagi pemerintahnya. Nah, disini, bangkai tikus saja di buang ke jalan, karena disangka tidak ada orang. Padahal bisa menimbulkan penyakit dan bau," ujar Fahmi saat membuka Rapat Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura yang digelar Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Majene, Kamis (29/11) kemarin.

Fahmi berharap, kegiatan tersebut bisa memberikan banyak nilai positif. Termasuk merumuskan langkah-langkah untuk mendukung Majene dalam upayanya meraih piala Adipura.

“Kita butuh banyak masukan supaya tidak kehilangan arah. Apa dan bagaimana pengelolaan pasar, hingga indikator peniliaian lainya. Memang ini penantian yang sudah lama diimpikan. Mudah-mudahan bisa kita wujudkan," pungkas Fahmi Massiara. (*/Naf)