Insiden di Masjid Suada, Begini Kronologisnya

Wacana.info
Arman Salimin dan Hajrul Malik. (Foto/Istimewa)

MAMUJU--Insiden kecil terjadi saat Cawapres nomor urut 2, Sanidaga Salahuddin Uno melaksanakan ibadah shalat subuh di Masjid Raya Suada Mamuju, Sabtu (3/11). Setidaknya, itu gambaran singkat dalam video yang mulai tersebar di ragam media sosial.

Melaksanakan shalat subuh di masjid terbesar di kota Mamuju itu memang menjadi satu dari sekian banyak kegiatan Sandiaga Uno dalam lawatannya di Sulawesi Barat.

Penanggungjawab kegiatan shalat subuh bersama Sandiaga Uno, Arman Salimin menjelaskan, awalnya, ibadah berjalan normal. Bang Sandi ikut melaksanakan shalat subuh secara berjamaah bersama sejumlah jama'ah lainnya.

Insiden pun terjadi, tatkala salah seorang jama'ah meminta Bang Sandi untuk menyampaikan Kultum (Kuliah Tujuh Menit) di mimbar utama Masjid Suada. pengurus Masjid rupanya tak menyetujui permintaan tersebut. 

"Kami memang sama sekali tidak mengagendakan Sandiaga Uno untuk membawakan ceramah di Masjid. Tidak ada dalam rencana kami itu. Hanya, ada seorang jama'ah yang meminta Pak Sandiaga untuk memberikan Kultum. Meski itu ditolak oleh pengurus Masjid Suada,' tutur Arman Salimin.

"Kami belum tahu persis tentang apa alasan hingga permintaan jama'ah itu ditolah oleh pengurus Masjid," ujar Arman yang sekretaris DPW PAN Sulawesi Barat itu.

Terpisah, Sekretaris tim pemenangan Prabowo-Sandi Sulawesi Barat, Hajrul Malik menilai, penolakan pengurus Masjid Suada atas permintaan jama'ah di atas adalah hal yang cukup aneh.

Kata dia, kalau karena alasan tak boleh berkampanye di rumah ibadah, hal itu juga sangat dipahami oleh Sandiaga Uno berikut para tim pemenangannya.

"Kami juga tahu, bahwa tidak boleh ada kegiatan kampanye di dalam rumah ibadah. Kami paham, kalau itu kami lakukan, resikonya ada di kandidat, ada di kami," kata Hajrul via sambungan telepon.

"Lagi pula, bukan pengurus Masjid yang memutuskan apakah Kultum itu merupakan kegiatan kampanye atau bukan, hanya Bawaslu yang bisa menilai itu. Masa orang yang mau memberikan pesan-pesan kebaikan di rumah ibadah justru kita larang ?," sesalnya.

Sama dengan penjelasan Arman Salimin, Hajrul Malik pun menyebut, pihaknya sama sekali tak memasukkan agenda Kultum di Masjid Suada sebagai kegiatan yang akan dilakoni Sandiaga Uno.

"Itu hasi koordinasi kami dengan tim kerja nasional, bahwa agenda Kultum itu sebaiknya ditiadakan," tutup Hajrul Malik, mantan Sekretaris DPW PKS Sulawesi Barat itu. (Naf/B)