Lagi, Pemkab Majene Serahkan Bantuan bagi Korban Gempa Sulteng

Wacana.info
Bupati Majene Menyerahkan Bantuan Kepada Para Korban Bencana Sulteng. (Foto/Istimewa)

MAJENE--Pemerintah kabupaten Majene kembali menyalurkan bantuan bagi para korban bencana gempa Palu, Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah, Senin, (22/10) kemarin.

Bupati Majene, Fahmi Massiara mengatakan, penyaluran bantuan tersebut merupakan bentuk kepeduliaan dan rasa empati kepada para korban bencana alam di sejumlah daerah di Sulawesi Tengah yang masuk ke wilayah kabupaten Majene.

Penyaluran bantuan itu diberikan disesuaikan dengan jumlah pengungsi yang datang ke kabupaten Majene, yaitu sebanyak 77 Kepala Keluarga atau 181 jiwa.

Meski tak akan sanggup memenuhi semua kebutuhan para pengungsi, Fahmi menyebut, pihaknya akan tetap berusaha semaksimal mungkin untuk meringankan beban para korban bencana itu.

"Kami akan usahakan mulai dari pemerintah desa, kecamatan sampai ke kabupaten tentu masih tetap akan memperhatikan," kata Fahmi.

Fahmi juga mengimbau kepada pengungsi yang mempunyai putra putri usia sekolah supaya segera mungkin melaporkan ke pihak pemerintah daerah. Ia menjamin, pemeritah kabupaten Majene akan memfasilitasi bagi anak-anak korban bencana itu untuk kembali bersekolah seperti biasa.

"Kejadiaan alam ini membuat orang tercengang dan kaget karena begitu dahsyat. Tetapi semua ini kita kembalikan kepada Allah SWT," sebut Fahmi.

Adapun jenis bantuan yang diberikan diantaranya berupa bahan makanan serta pakaian. Penyerahan bantuan dilakukan di kantor kecamatan Pamboang dan dihadiri oleh para pejabat di kantor kecamatan Pamboang.

Kamariah, salah satu korban yang menyaksikan langsung kejadian sambil berurai air mata menceritakan kronoligis apa dan bagaimana musibah itu terjadi.

Pada saat itu, dirinya sedang menuju masjid untuk menunaikan ibadah shalat maghrib ketika gempa dahsyat tersebut terjadi.

"Saya langsung berlari menuju pelabuhan, di saat itulah saya melihat gelombang yang tinggi dari laut. Saya langsung berlari sekuat-kuatnya menuju gunung," ujar Kamariah.

Berdasarkan catatan pemerintah kabupaten Majene, saat ini terdapat sekira 1.000 orang eksodus korban gempa, tsunami dan likuefaksi yang mengungsi di kabupaten Majene. (Rumi/B)