Pasar Sentral Mamuju Sepi, Pedagang Menjerit

Wacana.info
Suasana di Pasar Sentral Mamuju. (Foto/Lukman Rahim)

MAMUJU--Sejumlah pedagang di Pasar sentral Mamuju mengaku pendapatan mereka akhir-akhir ini menurun drastis. Kondisi seperti itu bahkan telah berlangsung sejak setahun terakhir.

Pantauan WACANA.Info di pasar sentral Mamuju, Rabu (17/10), aktivitas jual beli di sana memang terlihat sepi. Banyak pedaganh tang hanya tidur-tiduran menunggu dagangannya laku. Sejumlah kios lainnya bahkan terlihat tertutup.

Nuraeni, salah seorang pedagang kebutuhan pokok di pasar sentral Mamuju mengaku bingung dengan kondisi tersebut. Sejak ia direlokasi dari lokasi berjualannya semula, pendapata per harinya anjlok.

"Kalau dulu bisa Rp. 1 Juta satu hari, sekarang cuma Rp. 2 Ratus Ribu atau Rp. 3 Ratus Ribu," ungkap wanita yang kini berjualan di tempat yang dulunya dimanfaatkan sebagai terminal itu.

Sementara Hayati, pedagang rempah-rempah juga mengaku heran. Denyut perekonokian di pasar sentral itu tak kuasa ia mempredikis apa yang menjadi penyebabnya. 

"Biasa cuma Rp. 50 Ribu ji kita dapat perhari. Kita juga tidak tahu kenapa begitu," keluh dia.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Rahma. Ia yang sehari-hari berjuala pakaian jadi pun mengaku, sejak peristiwa kebakaran yang melanda pasar sentral setahun yang lalu, pendapatannya juga ikut juga 'hangus'.

"Sebelum kebakaran ramai. Tapi sekarang sepi, paling banyak Rp. 500 Ribu," cetusnya.

"Nanti di hari Lebaran atau Natal baru banyak," tutup Rahma. (Keto/A)