Hadir di Tengah Aksi Unjuk Rasa, Bupati dan Wakil Bupati Majene Dijemput Massa, Ini Foto-Fotonya

Wacana.info
Aksi Unjuk Rasa di Pusat Kota Majene. (Foto/Istimewa)

MAJENE--Bupati dan Wakil Bupati Majene, Fahmi Massiara dan Lukman turut hadir di tengah aksi unjuk rasa ribuan warga Majene di tugu juang pusat pertokoan kota Majene, Jumat (22/06). Aksi tersebut merupakan bentuk desakan warga Majene agar pemerintah provinsi Sulawesi Barat dalam hal ini Gubernur Ali Baal Masdar tetap berpedoman pada notulensi MoU dalam membagi Participating Interest (PI) pengelolaan blok Sebuku.

Sekelompok pemuda dan mahasiswa rupanya dengan sengaja menjemput Fahmi dan Lukman untuk hadir di tengah kerumunan peserta aksi unjuk rasa hari itu. Keduanya dijemput saat sedang berada di Rujab Bupati Majene. 

Dari sejumlah foto yang diperoleh WACANA.Info, sejumlah pemuda dan mahasiswa memang mendatangi Rujab Bupati Majene. Ada yang mengenakan seragam salah satu organisasi kemasyarakatan, ada juga yang membawa bendera salah satu organisasi mahasiswa.

Sekelompok Pemuda dan Mahasiswa Menjemput Bupati dan Wakil Bupati di Rujab. (Foto/Istimewa)

Dari dokumentasi tersebut juga tampak Fahmi Massiara yang bersedia menemui massa yang menjemputnya itu. Dengan mengenakan kemeja berwarna hijau dan celana kain berwana hitam pekat, Fahmi menuju lokasi aksi dengan ikut di salah satu motor milik massa. Bupati dan Wakil Bupati Majene beserta sekelompok pemuda dan mahasiswa yang menjemputnya pun menuju ke lokasi aksi dengan kawalan Patwal.

Bupati Majene Menemui Sekelompok Pemuda dan Mahasiswa. (Foto/Istimewa)

"Tadi pagi kita sudah rapat dengan Forum Komunikasi Pemerintah Daerah. Setengah jam yang lalu, saya dengan Pak Bupati sementara berdiskusi di Rujab Bupati hubungannya dengan rencana kita untuk ke Jakarta. Dan sementara kami diskusi, kami dijemput pemuda dan mahasiswa Majene," ungkap Wakil Bupati Majene, Lukman.

Bupati Majene Akhirnya Menuju Lokasi Aksi dengan Mengendarai Kendaraan Milik Sekelompok Pemuda dan Mahasiswa. (Foto/Istimewa)

Kepada sekelompok pemuda dan mahasiswa yang ingin menjemputnya itu, Lukman sebenarnya telah meminta untuk menahan diri. Menurutnya, perjuangan untuk mempertahankan hak masyarakat Majene dalam pembagian PI pengelolaan blok Sebuku itu kini memasuki tahap akhir.

"Kami sampaikan bahwa saya harapkan untuk semua menahan diri. Perjalan kita tinggal selangkah lagi. Tapi mereka tetap tidak bergeming, mererka tetap mengharapkan Bupati hadir bersama Wakil Bupatinya untuik memberikan rasa aman kepada kita semua," tutur Lukman saat berbicara di hadapan massa aksi unjuk rasa.

"Semua akan indah pada waktunya," cetus Lukman. (Naf/A)