Memahami Cara Anak Muda Mamuju Sampaikan Pesan via Vlog

Wacana.info
Ilustrasi. (Foto/Net)

MAMUJU--Kreativitas pola dan tingkah laku yang nyaris tanpa batas. Ibarat bola, ia terus berputar seiring berjalannya waktu sembari mencari bentuk terbaiknya kemudian disesuaikan untuk masing-masing zaman. 

Di fase saat ini, kita mungkin mengenal dunia maya sebagai wadah untuk menuangkan ragam kreativitas tersebut. Satu hal yang kini sedang digandrungi oleh 'kids zaman now' khususnya dalam bermedia sosial; vlog.

Dikutip dari wikipedia, vlog merupakan singkat dari video bloging. Ia merupakan suatu bentuk kegiatan blogging dengan menggunakan medium video di atas penggunaan teks atau audio sebagai sumber media perangkat seperti ponsel berkamera, kamera digital yang bisa merekam video, atau kamera yang dilengkapi dengan mikrofon yang digunakan untuk melakukan aktivitas blog video.

Vlog masih dapat disebut sebagai bentuk lain dari televisi internet. Vlog biasanya ada juga yang dilengkapi dengan keterangan teks atau gambar foto, serta untuk beberapa blog video, menyantumkan metadata lainnya.

Vlog sendiri dapat dibuat dalam bentuk rekaman satu gambar atau rekaman yang dipotong ke beberapa bagian. Dengan perangkat lunak yang tersedia, seseorang dapat menyunting video yang mereka buat dan memadukannya dengan audio, serta menggabungkan beberapa rekaman ke dalam satu gambar, sehingga menjadi suatu rekaman blog video yang padu.

Demam vlog juga sedang melanda anak muda Mamuju. Setidaknya, sudah ada beberapa vlogger (sebutan untuk orang yang membuat vlog) di ibu kota Sulawesi Barat ini yang mulai bermunculan.

Mereka tampil dengan ragam genre video untuk masing-masing vlog yang ditampilkan plus dishare di medium internet. Kesemuanya pun telah punya basis penontonnya sendiri-sendiri. Itu bukti, betapa vlogger Mamuju sudah bisa berbicara banyak untuk urusan yang satu ini.

"Saya memulai itu sejak tahun 2014 kalau tidak salah. Waktu itu, ada acara kebudayaan di Kalumpang. Saya pun memulai mendokumentasikannya. Ada banyak video yang telah saya buat. Baik itu berupa vlog, atau sebatas dokumenter. Kesemuanya punya tema yang sama, tema kebudayaan," ujar Abdi Latief, salah satu vlogger Mamuju kepada WACANA.Info, Minggu (22/04).

Abdi memang terkenal konsen di genre kebudayaan. Lewat sejumlah video yang ia unggah ke channel YouTube-nya itu, ia banyak bercerita tentang bentuk serta nilai kebudayaan lokal yang masih dipertahankan hingga saat ini.

"Karena memang saya hobinya di situ, yah apa salahnya saya buat video tentang kebudayaan. Setidaknya, di masa mendatang, itu bisa jadi dokumentasi tersendiri bagi kita semua. Lewat video itu pula, saya berharap, kita semua sadar akan kebudayaan yang mestinya kita lestarikan bersama," sambung pria berambut panjang itu.

Vlog, kata Abdi, adalah cara terampuh untuk menyampaikan pesan kebudayaan. Ia berharap, generasi muda dapat tersadarkan tentang pentingnya merawat tradisi kebudayaan khususnya di kabupaten Mamuju.

"Dari pada kita isi media sosial dengan hal-hal yang negatif, mending kita buat video yang kontennya semua tentang hal-hal yang positif. Tema kebudayaan kita sendiri misalnya," cetus Abdi Latief.

Kumpulan vlog dan video dokumentar Abdi Latief dalat dilihat di channel You Tube miliknya di https://www.youtube.com/channel/UCBeETzF-Ft--7sq2bzJzx2Q

Lain Abdi, lain pula Zico Irianto Azis. Meulai hobi 'ngevlog'nya sejak setahun terakhir, pria ini lebih fokus ke hal-hal yang sifatnya hiburan. Puluhan vlog yang telah unggah di channel YouTube-nya didominasi hal-hal 'ringan' tentang bagaimana ia menjalani hari demi harinya.

"Kalau saya memang dari awal tidak begitu tertaring sama sesuatu yang berat-berat. Saya hanya bikin vlog itu yang isinya tentang keseharian saya sendiri. Sisa saya buat sedemikian rupa, biar vlog itu bisa menghibur bagi siapa saja yang menontonya," kata Zico.

Vokalis band Sunar Sweet itu mengaku banyak memasukkan unsur-unsur humor dalam setiap vlog yang ia buat. Harapannya, paket video yang ia kreasikan bisa jadi hal yang menghibur siapa saja yang menontonnya, terlebih di tengah penatnya kesibukan kota Mamuju.

"Yah harapan saya, mari kita manfaatkan media sosial ini dengan cara yang kreatif. Tidak dengan menggunakannya untuk hal-hal yang negatif. Saya kira di situ pesannya," urai pria yang juga staf di salah satu instansi di pemerintah kabupaten Mamuju itu.

Kumpulan vlog dan video dokumentar Zico Irianto Azis dalat dilihat di channel YouTube miliknya di https://www.youtube.com/user/MyZico14

Bicara soal vlogger Mamuju, tak lengkap rasanya jika tidak mengulas tentang sosok Bayu Andrein. Pria asli Mamuju itu merupakan salah satu orang yang bisa dibilang pentolan vlog di kabupaten Mamuju.

Pesan-pesan yang ia disampaikannya lewar vlog yang ia buat kemudian dishare di dunia maya acap kali menjadi bahan perdebatan publik. Wajar, karena vlog yang dikreasikannya didominasi oleh konten-konten politik.

"Sebenarnya vlog saya itu bebas nilai. Tidak harus tentang politik. Bisa juga tentang haya hidup, atau hal-hal sosial lainnya. Hanya karena dewasa ini isu politik jadi hal yang mendapat perhatian serius publik Mamuju, yah saya akhirnya lebih fokus pada isu politik," jelas Bayu Andrein.

Masih dari Wikipedia, di Indonesia, penggunaan vlog mulai disadari ketika pada tahun 2009 muncul sebuah video rekaman pribadi seorang aktris dan penyanyi muda terkenal bernama Marshanda yang tersebar luas di YouTube dan menjadi topik yang segera hangat dibicarakan saat itu.

Selain itu, fenomena vlog yang terjadi pada tahun 2010 di Indonesia juga ditunjukkan dengan hadirnya dua orang gadis muda asal Jawa Barat bernama Sinta dan Jojo yang merekam diri mereka sedang menari dan menyanyikan lagu-lagu secara lipsync, salah satunya yang paling membuat mereka tenar ialah lagu 'Keong Racun'. 

Popularitas video Sinta dan Jojo yang menyanyikan lagu dengan lipsync ditunjukkan dengan pemberitaan di media massa, serta animo masyarakat yang meniru gaya menari mereka berdua, bahkan ada yang menjadikannya sebagai suatu kompetisi oleh masyarakat lokal di Indonesia.

Popularitas vlog di Indonesia, terutama yang hadir di situs YouTube juga disusul dengan video Gamaliel dan Audrey, sepasang kakak-beradik yang membagi rekaman-rekaman video mereka berdua sedang menyanyikan lagu-lagu milik penyanyi populer. 

Aktivitas yang dilakukan Gamaliel dan Audrey ini dikenal juga dengan istilah cover atau cover version, yaitu menyanyikan kembali lagu-lagu dari penyanyi yang sudah ada atau sudah populer, di mana aktivitas ini banyak dilakukan oleh para video blogger di YouTube.

"Anak Mamuju harus bisa menuangkan kreasinya lewat medium internet. Jangan hanya menggunakan dunia maya untuk hal-hal yang tidak mendidik. Saya mau agar aktivitas vlog ini bisa jadi pelecut semangat bagi kawan-kawan lainnya di Mamuju, agar tidak hanya jadi penonton saja," jelas Bayu.

Ditanya pro dan kontra tentang konten politik yang menghiasi vlog-nya, Bayu menganggap hal itu merupakan sebuah keniscayaan. Menurutnya, adalah hal yang mustahil jika setiap paket video kepunyaannya banyak mendapat dukungan plus kritikan dari berbagai pihak.

"Saya berpandangan bahwa lewat vlog ini saya bisa memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Menurut saya, itu sah-sah saja, selama tidak melanggar batas etika dan juga moral," pungkas Bayu Andrein.

Kumpulan vlog dan video dokumentar Bayu Andrein dapat dilihat di channel YouTube miliknya di https://www.youtube.com/channel/UCvFDdkFB0odCfT93Td7PJUA

(Naf/A)