Wakapolri: Banjir Memang Bencana Alam, Tapi...

Wacana.info
Wakapolri, Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol) Syafruddin Kambo. (Foto/Humas Pemkab Mamuju)

MAMUJU--Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri), Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol) Syafruddin Kambo mengakui musibah banjir di Mamuju beberapa waktu lalu memang dikarenakan bencana alam. Meski begitu, ia punya pandangan lain soal musibah yang mengakibatkan ratusan jiwa terpaksa harus kehilangan tempat tinggalnya tersebut.

Saat mengujungi korban banjir di Mamuju, Selasa (27/3/2018). kemarin, jenderal polisi bintang tiga itu meninjau korban banjir bersama rombongan Menko PMK RI, Puan Maharani di lingkungan Simbuang, Kelurahan Simboro. 

Ditanya soal berncana banjir bandang yang melanda sebagian wilayah Mamuju pekan lalu, pria kelahiran Majene, tersebut menganggap setiap kejadian bencana alam utamanya banjir pasti memiliki indikator.

"Ini memang bencana alam. Tapi pasti memiliki indikator penyebab. Apakah kerusakan hutan, drainase maupun ROB," ungkap Syafruddin di hadapan sejumlah wartawan.

"Indikator-indikator ini simultan. Sehingga inilah tugas kita, utamanya pemerintah setempat harus menangani secara kompherensif," pintanya.

Sebelumnya diberitakan, Bupati Mamuju, Habsi Wahid berpandangan, penyebab banjir di Mamuju bukan karena kegagalan konstruksi atau kekeliruan tata kelola perencanaan perkotaan. Banjir, kata Habsi murni karena bencana alam.

Menurutnya, banjir terjadi akibat hujan deras sehingga sungai Karema meluap dan menyebabkan air masuk ke kota dan menghanyutkan beberapa rumah warga.

"Ini juga disebabkan karena bibir pantai yang terlalu dekat dengan pemukiman," begitu kata Habsi Wahid dalam konfrensi pers pasca banjir kala itu. (*/Naf)