Cegah Pernikahan di Usia Dini Lewat Lingkar Remaja
MAMUJU--Banyak cara untuk mencegah pernikahan di usia dini. Satu yang belakangan terus digenjot ialah dengan ragam kegiatan positif yang diramu kedalam lingar remaja.
Lingkar remaja sendiri merupakan buah dari program yang dinisiasi oleh pemerintah kabupaten Mamuju bekerja sama dengan Unicef Yang dan Yayasan Karampuang.
Lingkar remaja sendiri dibagi kedalam 2 lingkar utama. Lingkaran limbong untuk usia 10-14 tahun dan lingkaran ka'daro dan usia 15-18 tahun. Pembagian tersebut guna mempermudah dalam setiap pertemuan sesi belajar bersama para remaja.
"Kami dari Fasrem sangat dimudahkan dalam pertemuan dengan adanya pembagian usia pada lingkar remaja yang kami dampingi. Karena dapat membagi aktifitas adek-adek lingkar saat bersekolah, bekerja dan bermain," salah seoramng fasilitator lingkar remaja, Anji seperti dikutip dari rilis media yang ditertima WACANA.Info, Rabu (14/03).
Lebih lanjut, Anji mengatakan, lngkar remaja yang dibagi berdasarkan usia itu juga meliputi remaja yang putus sekolah. Bahkan ada juga sudah tamat sekolah.
"Apalagi di usia 15-18, tentu remaja ini aktifitasnya lumayan banyak. Mereka bekerja membatu orang tua bahkan juga ada yang les sekolah dan berkumpul bersma teman yang lain di luar lingkar remaja itu sendiri," sambung Anji.
"Para remaja terkadang membatu orang tua di kebun, dan juga les sekolah sehingga ini sebuah tantangan bagi kami sebagai Fasrem untuk pendekatan secara emosional lagi," urainya.
Anji mengaku, aktivitasnya dalam melakukan pendampingan kepada remja sudah ial lakukan selama 4 bulan lebih. Ia fokus beraktivitas di desa Pammulukang, Mamuju.
Untuk diketahui, lingkar remaja dalam aktivitasnya melakukan pendampingan terus membangun ide-ide kepada para remaja sekaligus memberikan ruang aktif pada setiap rutinitas positifnya. Hal itu diharapkan mampu mendorong remaja dalam mempropduksi nilai-nilai edukasi pada remaja lainnya, baik di lingkungan keluarga maupun di sekolahnya. (PanjitoButtu/Naf)