Ramai-Ramai Melawan Hoax

Wacana.info
Diskusi Publik dan Deklarasi Melawan Hoax. (Foto/Istimewa)

MAMUJU - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Jaringan Masyarakat Non Partisan (Jari Manis) Sulawesi Barat menggelar dialog publik dan deklarasi melawan hoax di warkop 89, Karema, Mamuju, Jumat (9/03).

Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah narasumber, diantaranya, H. Rahmat Sanusi (Kepala Badan Kesbangpol Sulawesi Barat), KH. Namru Asdar (Ketua MUI Mamuju), Sudarso Din (Kabid Sarana dan Diseminasi Dinas Kominfo Sulawesi Barat), AKP Agus (Plt Kasubdit II Dir Krimsus Polda Sulawesi Barat), Hajrul Malik (Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Mamuju) dan Irham Azis S.ip (Ketua IJS).

Kegiatan itu juga dihadiri berbagai elemen organisasi kepemudaan (OKP), pelajar, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), LSM, tokoh masyarakat, tokoh agama dan pimpinan media. 

Ketua LSM Jari Manis Sulawesi Barat, Ashari Rauf menjelaskan, arus informasi yang taknter bendung membuat sejumlah kelompok dengan lugas menyebar informasi hoax atau berita bohong di media sosial. 

"Sehingga, melalui dialog dan diskusi ini kita bangun kesadaran bersama melawan hoax itu. Apalagi, sesuai data yang kami ketahui, pengguna media sosial khususnya Facebook di Sulbar sekira 230 ribu. Berarti ada sekitar 30 Persen dari jumlah penduduk yang ada," terang Ashari.

Ia pun berharap, kegiatan itu dapat memberi output yang baik, utamanya bagi generasi muda. Diharapkan, semua pihak berperan di tengah-tengah masyaraktat agar melawan berita-berita hoax melakui medsos. 

Dalam kesempatan itu, enam orang narasumber juga mengulas tentang bahaya hoax itu sendiri dari berbagai perspektif, mulai dari agama, budaya hingga perspektif media. 

Dari keseluruhan narasumber juga meminta agar Hoax atau beeita bohong menjadi musuh bersama karena dianggap dapat memicu konflik, propaganda negatif, hingga pada ancaman bagi integritas bangsa.
 
"Agama sangat melarang hoax atau berita bohong itu sendiri. Ada berbagai dalil yang melarangnya. Sehingga, diimbau kepada masyarakat agar jangan terprovilokasi oleh berita bohong ini, apalagi menjadi bagian dari penyebar hoax," ungkap Ketua MUI Mamuju, Namru Asdar. 

Usai dialog, para narasumber dan peserta kegiatan ini secara bergantian membubuhkan tanda tangan dalam spanduk berukuran 3X2, sebagai wujud komitmen untuk melawan dan menentang hoax.  (*/Naf)