Lihat, Begini Cara Rumpita Rayakan Hari Jadinya yang ke-3

Wacana.info
Cara Rumpita Rayakan Milad ke-3. (Foto/Istimewa)

POLMAN--Rumah Kopi dan Perpustakaan (Rumpita) kini telah ada di usianya yang ke-3 tahun. Salah satu cara yang dilakukan salah satu komunitas literasi di Sulawesi Barat ini dalam memperingati hari jadinya ialah dengan mengirimkan ratusan bahan bacaan tentang sejarah Mandar, Sulawesi Barat ke ke sejumlah wilayah Indonesia.

"Kegiatan ini ini merupakan syukuran atas milad ke-3 Rumpita 2015-2018. Kami mengirim 150 paket buku-buku tentang sejarah dan kebudayaan Mandar ke seluruh Indonesia. Tentu saja yang terdaftar dalam jaringan simpul Pustaka Bergerak Indonesia. Tujuannya adalah bagaimana informasi tentang Mandar ini dibaca oleh masyarakat dari Sabang sampai Merauke," ucap penggagas Rumpita, Muhammad Munir baru-baru ini.

Seperti dikutip dari rilis media yang diterima WACANA.Info, para aktivis literasi di Rumpita juga menyempatkan diri untuk memnbagikan berbagai macam bahan bacaan kepada para pengunjung kantor POS.

"Kegiatan ini sekaligus memberikan spirit kepada semua masyarakat untuk gemar berbagi dengan buku. Kegiatan milad Rumpita juga dilakukan dengan pembagian buku kepada seluruh pengunjung kantor Pos hari ini," sambungnya.

Rumpita, adalah komunitas literasi di Sulawesi Barat yang selama ini dikenal cukup eksist menyebar buku ke berbagai pelosok daerah terpencil yang ada di Sulawesi Barat. 

"Kami merayakan Milad tahun ini dengan kegiatan yang lain dari biasanya agar bagaimana Indonesia ini membaca Mandar. Bukan Mandar yang membaca Indonesia. Paket buku hari ini yang dibagi melaui jasa free cargo literasi via Pos ini adalah upaya mendekatkan akses bacaan tentang Mandar ke berbagai penjuru Indonesia.  tutup Muhammad Munir.

Sementara itu, salah satu aktivis literasi Rumpita, Asmadi menjelaskan, berbagai kegiatan yang telah dilakukan Rumpita sesungguhnya punya tujuan yang lebih besar.

"Betapun kegiatan ini adalah selain dari pada memperkenalkan Manda melalui gerakan literasi, tentu juga bertujuan untuk menyuarakan dan mengkampanyekan bahwa dengan membaca buku kita berpotensi menambah kecerdasan. Dengan membaca buku kita mampu membantu anak bangsa keluar dari kebodohan," sumbang Asmadi. (*/Naf)