‘A Moment to Remember‘ dan Reuni Alumni angkatan 2005 SMA Negeri 1 Mamuju

Wacana.info
Reuni SMA Negeri 1 Mamuju angkatan 2005. (Foto/Istimewa)

MAMUJU--Reuni. Belakangan, kata itu seolah begitu mudah ditemui di berbagai medium baligho yang banyak terpajang di berbagai sudut kota khususnya di Mamuju. Bahkan, di dunia maya pun reuni jadi salah satu kata yang tergolong cukup populer.

Betapa tidak, hampir tiap pekan sejak November silam, agenda reuni selalu jadi kegiatan utama. Tempatnya pun sama, di kawasan wisata pantai Malauwa, Mamuju.

Reuni, seperti dikutip dari kamus besar bahasa Indonesia (kbbi.kemdikbud.go.id), berarti pertemuan kembali (bekas teman sekolah, kawan seperjuangan, dan sebagainya) setelah berpisah cukup lama. Dengan kata lain, reuni merupakan salah satu cara ampuh untuk kembali berkumpul, bersama. Tentunya sambil mengenang masa-masa silam dalam ikatan kebersamaan. Apakah itu sekolah, teman seperjuangan atau lain sebagainya.

"Berkumpul lagi bersama kawan lama
Berbagi suka dan duka bersama-sama
Mengenang masa-masa yang indah dahulu
Sewaktu kita masih bersama

Setelah sekian lamanya kita berpisah
Pasti banyak yang telah berubah antara kita
Masih adakah rasa rindu di hatimu
Menanti saat kita kan bertemu

Reuni, reuni, reuni
Tautkan kisah yang pernah terlupa..." 

begitu lirik lagu dari band legendaris bergenre ska, Tipe-X dalam menggambarkan reuni yang dituangkannya dalam sebuah lagu berjudul yang sama; 'reuni'.

Reuni alumni SMA Negeri 1 Mamuju angkatan 2005. (Foto/Manaf Harmay)

Akhir pekan lalu, di bawah sinar matahari yang bersinar tak begitu terik, pantai Malauwa kembali jadi saksi kemeriahan reuni yang digelar alumni SMA Negeri 1 Mamuju angkatan 2005. 

Ratusan alumni tampak membaur dalam gelak tawa, bersama. Ada-ada saja yang jadi pelecut tawa segar dari para alumni pada reuni tersebut. Tentu dan pastinya, kenangan masa 'putih abu-abu' dulu yang jadi judul utamanya.

Mereka pun sepakat dengan tema besar 'a moment to remember' pada rangkaian reuni yang diawali denga aksi sosial donor darah itu. Untuk sejenak, mari melihat 'a moment to remember' dari prespektif penggiat film Korea Selatan. 

Maksudnya ?.

Iya. 'A moment to remember' dari kaca mata sineas asal negeri gingseng tersebut. 'A moment to remember' merupakan salah satu judul film korea selatan yang terbilang cukup legendaris (film ini merupakan film korea pertama yang ditonton penulis.. hehehe).

Film 'a moment to remember'. (Foto.Net)

'A Moment to remember' jika diartikan dalam bahasa Indonesia berarti 'sebuah momen untuk diingat'. Film tersebut dirilis di Korea Selatan setahun sebelum angkatan 2005 SMA Negeri 1 Mamuju mengkhatamkan proses belajarnya di sekolah.

Film tersebut dibintangi oleh Son Ye-jin dan Jung Woo-sung. Jujur saja, penulis pun sempat menitiskan air mata tatkala melahap habis scene demi scene dari film yang mengisahkan tentang pertemuan keduanya di tengah 'teror' penyakit hilang ingatan yang disebabkan oleh Alzheimer (Kok jadi curhat ?).

Dalam perjalanan kisah cintanya, di film tersebut terlihat jelas bagaimana Jung Woo-sung yang pantang menyerah berusaha menyelamatkan ingatan seorang Son Ye-jin, perempuan yang teramat sangat dicintainya. Dengan segala cara, masa-masa indah dari keduanya pun terus dihadirkan oleh Jung Woo-sung demi melanggengkan ingatan Son Ye-jin akan cinta tulus dari Jung Woo-sung.

Film 'a moment to remember'. (Foto.Net)

Kurang lebih sama dengan reuni itu sendiri. Reuni merupakan salah satu cara untuk menghadirikan kembali tumpukan kenangan bersama di masa sekolah dulu. 

Harapannya tentu agar pertalian silaturrahmi yang dulunya terjalin cukup erat, bisa berlangsung langgeng. Meski waktu, aktivitas dan kesibukan masing-masing kian menggerogoti ruang batin dan pikiran dari masing-masing alumni SMA Negeri 1 Mamuju angkatan 2005.

Reuni alumni SMA Negeri 1 Mamuju angkatan 2005. (Foto/Manaf Harmay)

"Ini salah satu cara kita untuk tetap menjalin silaturrahmi dengan sesama alumni. Bahwa dulu kita sudah seperti saudara, sekarang pun harus tetap seperti itu. Meski ada yang sudah punya anak, ada yang punya kesibukan masing-masing. Harapannya reuni ini bisa meretas itu semua dan membuat ikatan silaturahmi di antara kita tetap terjalin baik," terang ketua panitia reuni SMA Nageri 1 Mamuju angkatan 2005, Muh Ashar.

Mengumpulkan para alumni bukalah perkara mudah. Sama seperti beratnya perjuangan Jung Woo-sung yang hingga jatuh bangun ia berusaha menyelematkan ingatan Son Ye-jin.

Begitu juga jerih payah dari para tokoh di balik layar kegiatan reuni tersebut. Mulai dari persiapan hingga pelaksanaan kegiatan, 'tim sukses' reuni terbilang cukup berjibaku demi menyelamatkan kenangan bersama para alumni dalam sebuah kegiatan reuni.

"Terima kasih untuk semua teman-teman yang sudah membantu kegiatan ini. Satu yang pasti, bahwa apapun itu, bagaimanapun kondisi kita saat ini, dimanapun kita berada, kita adalah saudara. Kita yang pernah hadir bersama dalam kenangan yang sama, serta suasana yang sama semoga tetap kuat dalam ikatan silaturrahmi alumni angkatan 2005 SMA Negeri 1 Mamuju," sumbang bendahara panitia reuni, Arfiah.

Film 'a moment to remember' sendiri dirilis pada 5 November 2004 di Korea Selatan. Film tersebut mendapatkan kesuksesan secara domestik, menempati box office selama dua minggu konsekutif untuk menjadi film dengan keuntungan tertinggi kelima pada 2004 dengan 2,565,078 penonton. 

Film tersebut juga menjadi sebuah hit di Jepang, mengalahkan rekor film Korea sebelumnya yang dirilis disana. 'A moment to remember' sendiri jadi film dengan keuntungan tertinggi ke-19 di box office Jepang.

Reuni alumni SMA Negeri 1 Mamuju angkatan 2005. (Foto/Istimewa)

Kegiatan renui alumini SMA Negeri 1 Mamuju angkatan 2005 juga terbilang sukses besar. Tak hanya berhasil 'menyelamatkan' ragam kenangan masa sekolah dulu, reuni tersebut juga bisa memberi manfaat bagi orang lain lewat aksi sosial donor darah yang jadi salah satu item dari rangkaian reuni.

"Reuni, reuni, reuni
Tautkan kisah yang pernah terlupa
Reuni, reuni, reuni
Tautkan kisah yang pernah terlupa...".

Bunyi Reffrein dari 'reuni' yang dibawakan dengan apik oleh TIPE-X. (Naf/A).