MAMUJU--Rumah duka Almarhum Amri Sanusi di jalan Urip Sumoharjo, Karema, Mamuju terus didatangani para pelayat.

Bagi para pelayat, pihak keluarga Almarhum menyiapkan 3 buah tenda berukuran besar, plus ratusan kursi yang telah tersusun rapi di bawah tenda tersebut.

Petugas kepolisian pun bersiaga di sekitar rumah duka. Hal tersebut merupakan upaya agar kondisi lalu lintas tetap lancar.

Diprediksi akan banyak pelayat yang datang. Melihat jenazah Almarhum untuk terakhir kalinya. 

Mengantisipasi kemacetan di salah satu jalan protokol di Mamuju itu, petugas menyiapkan sejumlah alternatif.

"Belum ada (penutupan jalan) ini. Tapi kalau para pejabat datang bersama rombongan, pasti macet. Mungkin kami tutup, tapi sementara. Mungkin saat mau dibawa ke kuburan. Tidak bisa juga lama ditutup, karena di sini banyak kantor," ujar Ryan, salah seorang petugas yang berjaga saat ditemui di sekitar rumah duka.

Sejumlah 'orang penting' dikabarkan akan melayat ke rumah duka. Informasi yang diperoleh, para 'orang penting' yang rencananya bakal datang ialah mantan Gubernur, Anwar Adnan Saleh, Gubernur, Ali Baal Masdar, Kapolda Sulawesi Barat, Brigjen Pol Baharuddin Djafar, dan mantan Bupati Mamuju, Suhardi Duka.

Seperti diberitakan, mantan Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Amri Sanusi menghembuskan nafas terakhirnya di kediamannya di Makassar, Minggu malam, (19/11). Beliau meninggalkan 1 isteri, 3 anak, dan 6 cucu.

Kala mendampingi Gubernur Anwar Adnan Saleh periode 2006-2011 silam, tak dapat disangsikan terdapat sejumlah presatasi membanggakan dari sosok Almarhum. 

Satu yang paling penting ialah bagaimana Beliau yang mendampingi Anwar Adnan Saleh terbilang berhasil meletakkan dasar pembangunan serta landasan birokrasi di Sulawesi Barat.

Pihak keluarga Almarhum bersepakat untuk memakamkan jenazah Almarhum di TPU jalan Husni Thamrin Mamuju baqda Dhuhur. Itu setelah jenazah disholatkan di Masjid Nurul Iman Rimuku. (Keto/A)