Ini Dia KRI Banda Aceh, Kapal Perang Pertama di Lanal Mamuju

Wacana.info
KRI Banda Aceh di Lanal Mamuju. (Foto/Lukman Rahim)

MAMUJU-Provinsi Sulawesi Barat kini punya Pangkalan Angkatan Laut (Lanal). Itu ditandai dengan diresmikannya Lanal Mamuju oleh Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Ade Supandi, Selasa (31/10).

Selain atraksi terjun payung, yang menarik dari peresmian Lanal Mamuju ialah keberadaan KRI Banda Aceh di bibir Lanal. KRI Banda Aceh pun jadi yang pertama 'nyandar' di Lanal Mamuju.

Sudah sejak beberapa hari ini KRI Banda Aceh berada di Mamuju. Oleh TNI Angkatan Laut, masyarakat pun diberi kesempatan untuk lebih dekat dengan KRI Banda Aceh, seperti yang banyak diposting oleh warga net di lini masa ragam akun media sosial. 

Dikutip dari Wikipedia, KRI Banda Aceh dengan nomor lambung 593 itu adalah salah satu jenis kapal Kapal Perang Republik Indonesia bertipe Landing Platform Dock yang pembuatannya dilakukan PT PAL di Surabaya dan mulai beroperasi Maret 2011. Kapal ini memiliki kapasitas angkut total sebanyak 344 personel, tiga unit helikopter jenis Mi-2/Bel 412 di deck dan dua di hangar, dua unit LCVP, tiga unit howitzer dan 21 tank dengan luas LPD 125 meter persegi. 

Kapal Landing Platform Dock 125 meter kapal ke-4 ini dirancang secara khusus untuk mampu dipasang senjata 100 mm dan dilengkapi dengan ruang CIC untuk sistem kendali senjata (Fire Control System) yang memungkinkan kapal mampu melaksanakan self defence dengan komunikasi kapal ke kapal kombatan untuk melindungi pendaratan pasukan dan kendaraan taktis serta tempur untuk pengendalian pendaratan helikopter.

Kapal dibangun dengan kelas Loyd Register + 100A1 dan menggunakan konstruksi lambung ganda (double bottom). Untuk memudahkan manuver, kapal dilengkapi bow thruster yang berfungsi memecah gelombang. 

Untuk mengoperasikan kapal, mesin dapat dioperasikan dari ruang kontrol dan bisa langsung dari ruang mesin, serta dilengkapi peralatan rumah sakit darurat dan bisa difungsikan untuk pertolongan pertama. 

Kapal LPD 125 meter tersebut didesain untuk memenuhi tugas operasi TNI AL, di antaranya untuk Landing Craft Carrier, yakni Landing Craft Unit 23 m, pendaratan pasukan, operasi amfibi, tank carrier, combat vehicle 22 unit, tactical vehicle 13 unit, total embarkasi 507 personel termasuk troop carrier 354 troop, kru, tamu, dan officer. Selain itu, operasi kemanusiaan dan penanggulangan bencana, serta mampu berlayar selama 30 hari secara terus-menerus.

KRI Banda Aceh bukanlah kapal perang pertama yang 'nyandar' di Mamuju. Beberapa bulan lalu, KRI Tongkol juga sempat berlabuh di 'bumi manakarra', namun memilih lepas jangkar di pelabuhan Kasiwa Mamuju. (Naf/B)