Tegas ! Minta Layanan di RSUD Sulbar Tetap Berjalan, Ombudsman Rencanakan Pemanggilan

Wacana.info
Rapat Evaluasi kasus Aksi Mogok Dokter RSU Regional. (Foto/Humas Ombudsman Sulbar)

MAMUJU- Sejumlah tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah Regional Sulawesi Barat sepakat untuk mogok kerja, kemarin. Alasannya, sejumlah peralatan dan bahan obat-obatan tidak tersedia hingga membuat pelayanan kesehatan tidak maksimal.

Ombudsman RI perwakilan Sulawesi Barat ikut angkat bicara soal kondisi RSUD Regional di atas. Kepala perwakilan Ombudsman RI Sulawesi Barat, Lukman Umar meminta agar pelayanan kesehatan di RSUD Regional Sulawesi Barat tetap berjalan.

"Dalam kondisi seperti ini kita harus bijak dan bisa membuka mata melihat tuntutan para dokter yang melakukan mogok kerja, sebab aksi ini murni karena tuntutan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien. Meski demikian, selaku pengawas pelayanan publik, secara kelembagaan Ombudsman RI Sulbar meminta dengan tegas, agar pelayanan yang tidak berkaitan langsung dengan keluhan para dokter agar tetap dibuka salah satunya bagian pelayanan gawat daurat," sebut Lukman seperti dikutip dari rilis media yang diterima WACANA.Info, Senin (09/10).

“Bisa kita bayangkan jika fasilitas penjunjang seperti laboratorium, radiologi dan alat serta prasarana ruang operasi yang tidak memadai bahkan tidak standar. Ini sangat miris jika melihat antusias mayarakat dengan berbagai diagnosa penyakit datang berobat ke RUSD Regional,  sehingga kami berharap ada upaya tanggap dari pemerintah provinsi sulbar untuk meredam masalah ini,” sambungnya.

Sebagai langkah awal, dalam waktu dekat Ombudsman RI Sulawesi Barat rencananya akan melakukan pemanggilan ke sejumlah pihak untuk proses klarifikasi. Mereka yang akan dipanggi diantaranya manajemen rumah sakit, komite medik serta pihak terkait lainnya. 

“Ombudsman RI Sulbar sesuai kewenangannya akan melakukan proses tindaklanjut atas kejadian ini sebab kasus ini tidak boleh berlarut. Kami juga berharap aksi mogok kerja para dokter ini bisa menjadi bahan evaluasi untuk melakukan perbaikan manajemen rumah sakit regional kedepan,” simpul Lukman Umar. (*/Naf)