Waduh !, Pernikahan Sesama Jenis Terungkap di Bulukumba

Wacana.info
(Foto/Facebook/Tribun Timur)

BULUKUMBA--Rahmat Yani (28), pengantin pria pada pernikahan sesama jenis di Bulukumba tergolong cerdik menyembunyikan identitasnya sebagai wanita, bukan wanita yang bergaya bak pria lalu menikahi wanita.

Dikutip dari portal berita Rakyatku.com Kamis (28/09), menurut pengakuan warga setempat di Dusun Erelebu Kelurahan Ekatiro, Kecamatan Bontotiro, Kabupaten Bulukumba, Sulsel, alasan Rahmat untuk segera dinikahkan dengan SNH karena takut ditikung pria lain, sehingga dirinya mendesak orang tua korban, utamanya ibunya untuk segera dinikahkan dengan putrinya.

Awalnya, Rahmat Yani mengaku jika dirinya warga Kecamatan Herlang, hanya saja selama ini ia tinggal salah satu rumah kenalannya yang berada di Kecamatan Bontobahari. Kepada kerabat SNH, Yani juga mengaku pernikahannya ini tak direstui oleh keluarga dan orang tuanya sendiri. Bahkan ia rela menyembunyikan identitasnya. 

"Dia (Yani) juga mengaku pernah tinggal bersama kakaknya di Makassar dan bekerja sebagai pelayan toko. Belakangan dia diusir oleh kakaknya karena tak merestui pernikahan ini," ungkap tetangga SNH, BA. 

"Dia lari ke Bontobahari tinggal dirumah orang lain (bukan keluarga), saat itu dia mengaku bekerja sebagai nelayan. Bahkan beberapa waktu bekerja di perusahaan gula di Arasoe Bone," lanjut BA.

Sewaktu kepengurusan administrasi pernikahan, Yani tidak bisa menunjukkan kartu identitas, tetapi dia berjanji akan mengurus setelah pernikahan selesai digelar. Hal inilah yang membuat pemerintah setempat yakin jika Yani bukanlah wanita karena keseriusannya sehingga terjadilah nikah siri.

Pihak keluarga dibuat yakin setelah adanya prosesi "Mappettu Ada" alias mendengarkan kesimpulan dan kesepakatan pernikahan. Saat itu, sejumlah warga yang datang menyaksikan prosesi ini tidak memberi kecurigaan jika bakal terjadi pernikahan sejenis.

"Bahkan untuk uang belanja yang hendak dibawa mempelai pria (Rahmat Yani) dia rela menjual motornya. Mahar yang diberikanpun tergolong besar karena sebidang tanah, hanya saja saat penyerahan di depan saksi mahar tersebut tidak dilengkapi SPPT, alasannya berada di rumah orang tuanya," jelasnya.

Pernikahan berlangsung meriah di kediaman mempelai wanita di Dusun Erelebu, Bulukumba. Semua berjalan seperti pernikahan pada umumnya, dengan mengenakan pakaian adat pernikahan laki-laki, Rahmat Yani bersolek di depan kamera yang menambah keyakinan orang tua korban jika dia adalah pria yang tepat mendampingi anaknya.

"Sejatinya, gosip tentang jenis kelamin pacarnya SNH sudah ada sebelum menikah, tetapi karena menjaga nama baik orang tuanya, makanya suaminya ini tidak diperiksa 'perkakasnya'," ungkap warga tersebut.

Namun yang paling mengejutkan menurut warga setempat, yaitu rombongan pengantar mempelai pria yang datang dari Bontobahari sebanyak 3 mobil ini juga tertipu identitas sebenarnya Rahmat Yani.

Termasuk orang yang ditempati Rahmat Yani menggelar resepsi juga mengaku tidak mengetahui hal tersebut sehingga membuat geger warga. "Semua orang tidak menyangka bakal terjadi hal ini, Semoga yang terakhir kalinya" Ujarnya.

Sekadar diketahui, SNH sendiri merupakan anak tertua dari 6 orang bersaudara, dan satu-satunya anak perempuan. Dia juga baru saja tamat dari sekolah menengah atas di Bulukumba. (*/Naf)